REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mendapat bantuan 30 juta dolar AS (sekitar Rp 400 miliar dari Pemerintah Jepang. Bantuan itu diberikan untuk menangani persoalan lingkungan.
Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kota Bogor menyebutkan bantuan tersebut dikucurkan Pemerintah Jepang melalui kerja sama antara National Institute for Environmental Studies (NIES) Jepang, IPB, dan Pemerintah Kota Bogor. Dana tersebut rencananya digunakan untuk membiayai program mitigasi dan aksi untuk mengantisipasi efek rumah kaca dan pemanasan global.
"Bogor akan menjadi pioner dari proyek bantuan Pemerintah Jepang untuk mengukur dan memantai penggunaan energi serta gas emisi," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Menurut Bima, program pengelolaan lingkungan ini akan berlangsung selama lima tahun kedepan. Bantuan diberikan dalam bentuk peralatan untuk mengukur polusi, gas emisi dan penggunaan energi.
Semua peralatan tersebut rencananya akan dipasang di sejumlah titik di Kota Bogor, seperti pusat perdagangan, perumahan dan perkantoran. Termasuk wilayah seputar Kebun Raya Bogor yang setiap harinya dipadati oleh kendaraan bermotor.