REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, menetapkan status tanggap darurat kekeringan menyusul sebanyak 14 kecamatan di daerah itu krisis air bersih.
"Kami terus mendistribusikan bantuan pasokan air bersih kepada warga yang dilanda kekeringan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi, Selasa (28/7).
Ia mengatakan selama dua pekan terakhir ini kekeringan melanda di 14 kecamatan sehingga berdampak terhadap krisis air bersih.
Saat ini, pasokan air bersih bawah tanah, seperti sumur timba, jet pump dan sumber mata air mengering.
BPBD telah mendistribusikan air bersih ke sejumlah daerah yang kesulitan air bersih untuk keperluan mandi cuci dan kakus (MCK) akibat dilanda kekeringan.
Distribusi pasokan air bersih tersebut dilakukan bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Lebak.
Ke-14 kecamatan yang dilanda kekeringan itu antara lain Kecamatan Wanasalam, Cilograng, Cihara, Bayah, Rangkasbitung, Cibadak, Sajira, Cimarga, Muncang, Warunggunung, Cileles, Leuwidamar, Maja dan Curugbitung.
"Selama tanggap darurat kami terus menyalurkan bantuan-bantuan agar masyarakat bisa menikmati kebutuhan air bersih," ujarnya.