Selasa 28 Jul 2015 17:00 WIB

Gempa, Gedung Pemerintah Tolikara Menyusut Hingga 40 Sentimeter

Rep: C94/ Red: Ilham
 Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan Mushollla di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga beraktifitas di lokasi terbakarnya kios dan Mushollla di Tolikara, Papua, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabupaten Tolikara ikut digoyang gempa bekekuatan 7,2 Skala Richter yang berpusat di Kabupaten Memberamo, Selasa (28/7). Gempa itu mengakibatkan beberapa lantai gedung pemerintahan retak dan masuk ke tanah hingga 40 sentimeter.

"Menyusut ke dalam (40 sentimeter)," kata Imam masjid Baitul Mutaqijn, Ali Muchtar saat dihubungi Republika, Selasa (27/7).

Imam Ali menjelaskan, suasana riuh saat gempa terjadi. Warga Tolikara panik dan lari keluar dari rumah masing-masing. "Di sini sangat terasa dan warga keluar panik tetapi setelah itu aktifitas warga kembali normal," katanya.

Menurut Ali, Tolikara juga pernah meraskan gempa yang terjadi sebelumnya dan membuat gedung pemerintahan retak. Namun setelah kejadian tadi pagi, retakan yang ada di gedung tersebut bertambah dalam.

"Saat ini gedung itu dipakai penginapan Pasukan Brimob dari Kepolisian, sementara gedung yang masih utuh dihuni pengungsi korban terbakarnya kios," ujarnya.

Seperti diketahui, gempa Memberamo dirasakan di Kabupaten Tolikara, Jayawijawa, Wamena, Enduga, dan seluruh kabupaten dipegunungan tengah. Gempa juga dirasakan hingga wilayah Jayapura yang lokasinya dekat dengan pantai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement