REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilihan calon ketua umum PBNU akan menjadi agenda utama Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, awal bulan depan. Salahuddin Wahid, yang akrab disapa Gus Sholah menuturkan alasan beliau maju menjadi calon Ketua Umum PBNU.
“Sebetulnya, saya sendiri tidak pernah berniat untuk maju. Saya sadar usia saya sudah tua,” kata Gus Sholah kepada Republika, Selasa (28/7).
Pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng ini menuturkan dirinya sudah berusia 73 tahun. Tapi, ia didatangi oleh banyak kiai dan ulama, termasuk KH Hasyim Muzadi. Mereka meyakinkan Gus Sholah supaya bersedia dicalonkan menjadi Ketua Umum PBNU.
Awal 2015, Gus Sholah menyatakan bersedia maju sebagai calon Ketum PBNU. Ia telah berkeliling ke berbagai daerah untuk menyampaikan gagasan. Sebelumnya, sejumlah PCNU dan PWNU juga telah menyatakan dukungan terhadap adik kandung Gus Dur ini.
Menanggapi seberapa besar dukungan dari PCNU dan PWNU, Gus Sholah mengaku belum bisa memastikan. “Susah untuk membacanya. Karena itu kan baru berupa potensi, baru akan ketahuan ketika sudah muncul pencalonan,” ucap dia.
Selain Gus Sholah, Ketum PBNU Said Agil Siradj menjadi salah satu nama yang menguat dalam bursa pemilihan Ketua Umum Nahdlatul Ulama pada Muktamar ke-33, awal bulan depan.