REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mencari solusi untuk permasalahan tawuran dan ojek berbasis aplikasi, Gubernur DKI Jakarta rencananya akan mendatangi Polda Metro Jaya.

Permasalahan tawuran yang belum bisa dihentikan di sejumlah lokasi, serta kasus pemukulan tukang ojek berbasis aplikasi yang masih saja terjadi di Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama gerah.

Permasalahan yang sebenarnya sudah masuk ke ranah hukum tersebut, seakan tidak bisa dihentikan meski himbauan serta larangan sudah banyak dilontarkan banyak pihak, termasuk Ahok sendiri. Bahkan rencananya ia akan mendatangi Polda Metro Jaya, untuk membahas dan mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut.

Rencananya Ahok akan bertemu dengan para perwira tinggi di Polda Metro Jaya, demi mencari solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tawuran dan pemukulan ojek tersebut. "Ya besok saya akan omongkan dengan polda, kita kumpulkan semua perwira, omongkan posisinya seperti apa," kata dia, Selasa (28/7).

Basuki juga menerangkan kalau ojek-ojek berbasis aplikasi yang sudah memiliki surat izin, harus mendapat perlindungan secara hukum, dari tindakan-tindakan melanggar hukum seperti pemukulan.

Meski begitu, ia menegaskan kalau persoalan keamanan tersebut tetap menjadi hak dan kewajiban dari Kepolisian, untuk dapat memberikan penindakan apalagi hukuman. Maka itu, ia akan tetap mengkordinasikannya dengan Polda Metro Jaya.

Selain itu, Basuki menjelaskan kalau permasalahan tawuran yang masih saja terjadi di beberapa lokasi di Jakarta, khususnya tempat-tempat langganan seperti Johar Baru, akan menjadi pokok bahasan yang akan dibicarakan saat mendatangi Polda Metro Jaya besok.

Karenanya, sampai saat ini ia mengaku masih belum bisa bicara terlalu banyak, sebelum bertemu dengan jajaran Polda Metro Jaya besok. "Makanya besok saya mau duduk sama jajaran polda ya," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika