REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan musim kemarau yang menyebabkan kekeringan pada 2015 diikuti oleh fenomena El Nino berdampak ke Indonesia.
Kepala Bidang Informasi Iklim BMKG Evi Lutfiati menyatakan keadaan tersebut akan berdampak kepada musim hujan juga.
“Intensitasnya berpeluang menguat, jadi dampaknya kemarau akan lebih kering dan awal musim hujan akan ada kemunduran,” kata Evi kepada ROL, Selasa (28/7).
Ia menjelaskan keterlambatan tersebut akan menyebabkan sebagaian besar wilayah di Indonesia akan mengalami musin hujan ada awal November. Bahkan, lanjut dia, untuk wilayah Indonesia bagian timur akan lebih lama mendapatkan musim hujan kemungkinan awal Desember.
Selain itu, wilayah yang paling lebih kering kondisinya ada di Indonesia bagian timur. “Kalau dilihat sangat kering itu di Pulau Jawa, NTB, Bali, dan apalagi NTT ya itu ada di bagian ekuator soalnya,” jelas Evi.
Terkait hal tersebut ia mengatakan wilayah-wilayah tersebut sudah lebih dari dua bulan tidak mendapatkan hujan. Selain itu, keterlambatan hukan juga tidak akan melebihi November dan Desember.
Diketahui, untuk mengantisipasi kekeringan BMKG menyatakan harus ada upaya koordinasi lintas sektoral terkait. Hal tersebut di antaranya seperti Badan Nasionak Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).