Senin 27 Jul 2015 19:23 WIB

PT KAI Perpanjang Angkutan Lebaran Hingga 2 Agustus

Rep: Sapto Andika/ Red: Hazliansyah
Dirut PT KAI Edi Sukmoro.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Dirut PT KAI Edi Sukmoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (persero) memperpanjang masa operasi angkutan lebaran hingga 2 Agustus 2015 mendatang.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menyebutkan, perpanjangan masa operasi angkutan lebaran ini didasarkan pada laporan di lapangan bahwa penjualan tiket masih tinggi khususnya kereta api jarak jauh menuju Jakarta.

"Mengapa diperpanjang? Karena arus balik dari daerah, melihat bookingan tiket semua penuh. Sehingga posko diperpanjang," ujar Edi, Senin (27/7).

Selain itu, PT KAI menyatakan volume penumpang untuk perjalanan jarak jauh dengan kereta api utama selama H-7 dan H+7 lebaran mengalami kenaikan. Terutama arus penumpang di beberapa stasiun utama yang menyediakan fasilitas kereta utama.

 

Peningkatan jumlah penumpang kereta api jarak jauh meningkat 8 persen dari 1.749.788 orang di tahun 2014 menjadi 1.895.688 orang di 2015.

"Ini spesifik untuk penumpang ke Senen ke Gambir dan ke Bandung," ujar Edi.

Kendati volume penumpang yang menggunakan kereta utama mengalami kenaikan. Namun, volume penumpang yang menyangkut kereta api lokal mengalami penurunan sebesar 5 persen. Salah satu alasannya, lanjut Edi, lantaran tahun ini pihaknya tidak melakukan perhitungan terhadap penumpang bayi. Berbeda dengan tahun lalu di mana PT KAI tetap memasukkan bayi ke dalam perhitungan.

Selain itu, penurunan volume penumpang kereta api lokal juga lantaran masih terdapat masalah lebih diketatkannya pencapaian maksimal jumlah penumpang. Artinya, PT KAI hanya menjual tiket sesuai dengan batasan jumlah tempat duduk.

"PT.KAI 2014 teorinya beri batasan 150 persen namun tahun 2015 ketat. Yang lainnya masalah pembatalan KA, sehingga kalau dimix antara jarak jauh dan lokal kenaikan hanya 1 persen," lanjutnya.

Tahun ini, PT KAI mengoperasikan kereta lebih banyak untuk angkutan lebaran, mengalami kenaikan 14 persen. Sebanyak 373 unit kereta dioperasikan, lebih banyak dibanding tahun lalu 325 unit kereta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement