REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan jumlah wirausaha di Indonesia masih sedikit. Angka pengangguran usia muda juga masih tinggi, sebanyak 3,96 juta jiwa (53 persen).
Rendahnya daya saing dan produktivitas tenaga kerja Indonesia disebabkan minimnya pendidikan dan pelatihan kerja.
"Indonesia juga mengalami kendala surplus tenaga kerja namun berlatar belakang pendidikan rendah," kata Hanif, Senin, (27/7).
Dia menambahkan perlu dilakukan tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran yang perlu diperbaiki. Saat ini rendahnya pengawasan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan pekerja dan iklim hubungan industrial belum terkendali sepenuhnya.
Menghadapi tantangan dan permasalahan ketenagakerjaan tersebut ada sembilan program yang dilakukan. Program itu adalah penguatan perencanaan tenaga kerja nasional, percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja, percepatan sertifikasi profesi dan perluasan kesempatan kerja formal.
Selain itu, program lainnya adalah penguatan wirausaha produktif, penciptaan hubungan industrial yang sehat dan produktif, penegakan hukum ketenagakerjaan, peningkatan perlindungan pekerja migran dan pelayanan ketenagakerjaan yang sederhana, transparan dan akuntabel.
"Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang mendapat penanganan serius dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan program," kata Hanif