Senin 27 Jul 2015 10:24 WIB

Wagub DKI Minta Tukang Ojek Bersaing Sehat

Rep: c25/ Red: Angga Indrawan
Rider Gojek
Foto: Dok: Go-Jek
Rider Gojek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menyarankan para tukang ojek, khususnya di DKI Jakarta, agar bersaing secara sehat. Dengan hadirnya layanan-layanan ojek berbasis aplikasi seperti gojek dan grab bike, memang membuat persaingan antar sesama tukang ojek dalam mencari penumpang semakin tinggi.

Imbasnya, segelintir supir ojek tradisional yang tersaingi dan merasa penghasilannya berkurang, melakukan aksi-aksi yang terbilang anarkis kepada para supir ojek yang berbasis aplikasi tersebut. Djarot menyarankan para tukang ojek, baik yang menggunakan cara atau sistem tradisional maupun berbasis aplikasi, agar dapat bersaing dengan cara yang sehat.

"Makanya kalau bersaing secara kompetitif dan sehat, secara fair," kata dia, Ahad (27/7).

Meski begitu, Djarot yang ditemui di Balai Kota mengakui kalau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang tidak memberikan perlindungan secara khusus kepada para tukang ojek berbasis aplikasi. Djarot sendiri menjelaskan kalau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mendukung ojek-ojek berbasis aplikasi, lantaran memuliki sistem yang bagus dalam pelayanannya.

Ia justru menyarankan para tukang ojek lain, yang artinya tukang ojek tradisional, bisa meniru sistem yang diberlakukan dalam ojek berbasis aplikasi tersebut. Hal tersebut dimaksudkan agar para tukang ojek bisa meningkatkan kualitas pelayanannya.

"Mereka harus bisa tingkatkan pelayanan, jamin keselamatan, pastikan harga, standar pelayanan dan ketepatan waktu," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement