REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Permukaan air bawah tanah di Bali mulai menurun. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Bali, Wayan Suardana, dikhawatirkan mengganggu irigasi di Bali.
"Kalau normalnya seluruh daerah di Bali awal September akan turun hujan, sementara beberapa daerah pegunungan saat ini seharusnya sudah hujan," kata Suardana kepada Republika, Ahad (26/7).
Dikatakan Suardana, datangnya Elnino moderate mengakibatkan curah hujan di Bali berkurang dan memperpanjang musim kemarau. Karena itu katanya, pasokan air hujan pada permukaan air juga terlambat. "Kondisi menurunnya air irigasi memang sudah terasa di beberapa tempat," kata Suardana.
Dikatakan Suardana, normalnya musim hujan sudah turun di Bali pada awal September dan di daerah tengah seperti Bedugul dan Kintamani sudah dimulai bulan Juli.
Tapi dengan melihat kondisi atmosfir yang ada, maka hujan diperkirakan akan turun akan lambat. "Musim kemarau agak panjang tahun ini dan hujan akan turun terlambat," katanya.