REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasca-arus mudik 2015, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah merilis data terkait penggunaan moda transportasi umum yang mengangkut para pemudik ke kampung halaman.
Berdasarkan data tersebut, Kemenhub menyimpulkan penggunaan transportasi umum pada arus mudik tahun ini, menurun dibandingkan dengan tahun lalu. Namun pada perayaan Idul Fitri tahun ini, penerbangan domestik mengalami kenaikan 8,82 persen.
Berdasarkan data Kemenhub, pemudik yang menggunakan bus tahun ini diperkirakan mencapai 4,6 juta orang. Jumlah ini turun 10 persen hingga 20 persen dibanding dengan 2014 lalu yang menembus 5,2 juta orang yang menggunakan bus.
Pengguna jasa kapal ferry juga menurun tipis, yakni sekitar 0,01 persen. Pada 2015, pemudik yang menyeberang menggunakan fery diperkirakan mencapai 3.660.110 penumpang. Sedangkan pada 2014, jumlahnya tak berbeda jauh, yaitu 3.660.571.
Berbeda dengan kapal laut, pengguna jasa kereta api justru mengalami kenaikan tipis, yakni sekitar 0,34 persen. Pada 2014 jumlah pemudik yang menggunakan kereta api mencapai 3.897.225 orang. Pada 2015, jumlah itu menjadi 3.910.467 pemudik.
Yang mengalami penurunan signifikan adalah jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut, sekitar 8,82 persen. Pada 2014 jumlahnya mencapai 910.823 orang. Sedangkan pada 2015, hanya 869.176 jiwa.
Dan yang mengalami kenaikan cukup kentara adalah pengguna pesawat tujuan domestik. Pada tahun lalu, pemudik yang menggunakan pesawat hanya mencapai 3.461.023 orang. Sedangkan pada 2015, tercatat naik, yakni
3.766.139 jiwa. Kenaikan ini diperkirakan mencapai 8,82 persen.
Sedangkan total pengguna moda transportasi umum saat arus mudik tahun ini memang turun dibanding 2014 lalu. Pada 2014, tercatat sekitar 17.733.932 orang yang mudik menggunakan transportasi umum. Sedangkan pada 2015, berkurang menjadi 17.457.889 jiwa. Secara statistik, keseluruhan penggunaan tranportasi umum ini turun 1,56 persen.