REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang yang memprediksi gelombang panas El Nino akan terbawa ke Sumatera Selatan akhirnya datang juga.
Kepala Sesksi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Agus Santosa mengatakan, "Pengaruh dari El Nino akan mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu di Sumatera Selatan khususnya pada siang hari yang bisa mencapai 35 derajat celcius."
El Nino adalah gejala penyimpangan (anomali) pada suhu permukaan Samudera Pasifik, tepatnya di sekitar pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normal. El Nino terjadi karena pemanasan di kawasan ekuator Samudra Pasifik dan pemanasan global yang juga menjadi salah satu unsurnya.
"Terjadinya peningkatan suhu merupakan gejala dari musim kemarau. Diperkirakan puncak musim kemarau tahun ini berlangsung pada Juli-Agustus-September. Sehingga peningkatan suhu akan sangat terasa pada siang hari dengan rata-rata suhu bisa mencapai 34-35 derajat celcius," kata Agus Santosa, Ahad (26/7).
Agus Santosa menjelaskan, untuk wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) daerah yang akan lebih dahulu terasa kering di kawasan Sumsel bagian Timur dan Tengah, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Kemering Ulu, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, dan sebagian Banyuasin.
Untuk kawasan Sumsel yang berada pada topografi Bukit Barisan, seperti Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, Kota Lubuk Linggau, juga akan terasa mengalami peningkatan suhu namun tidak bersuhu panas.
"Suhu permukaan laut akan naik karena proses penguapan. Pengaruh angin dan kondisi di Sumsel juga berpengaruh. Sumsel di kawasan Timur yang akan terasa kering, dan panas," ujarnya.
BMKG SMB II Palembang dari hasil kajian, pengaruh musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung hingga akhir 2015. "Ini berarti juga berpengaruh langsung pada potensi titik api, dan kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan," kata Agus Santosa.
Wilayah Sumsel yang akan terdampak oleh El Nino sudah diperkirakan BMKG SMB II Palembang sejak awal Juni lalu. Hasil monitoring saat itu memperlihatkan El Nino sampai dengan awal Juni 2015 menunjukkan kondisi sedang atau moderat.