REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator tol Cikopo-Palimanan (Cipali) PT Lintas Marga Sedaya (LMS) merilis data arus kendaraan yang melintasi tol sepanjang 116 kilometer itu pada periode arus mudik dan balik Lebaran 2015.
Berdasarkan data, volume lalu lintas dan antusiasme masyarakat menggunakan tol Cipali tinggi. Dibandingkan kondisi normal, yaitu 15 ribu kendaraan per hari, volume lalu lintas arus mudik di tol Cipali melonjak hingga lebih dari empat kali lipat terutama saat posisi puncak.
"Animo masyarakat untuk menggunakan jalan tol Cipali di saat mudik Lebaran 2015 sangat tinggi, begitu juga pada saat arus balik," kata Wakil Direktur Utama PT LMS Hudaya Arryanto melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (26/7).
Hudaya mengatakan, jalan tol Cipali memberikan dampak positif bagi masyarakat pengguna jalan dalam hal efisiensi waktu, tenaga, dan bahan bakar. Dibandingkan ruas jalan nasional Pantura yang ada saat ini, jalan tol Cipali menghemat jarak tempuh sepanjang 40 kilometer.
Berdasarkan data LMS, gelombang arus mudik mulai terlihat sejak H-7 (10/7) Lebaran dengan jumlah kendaraan yang masuk melalui gerbang tol Cikopo arah Palimanan tercatat sebanyak 27.313 unit. Arus mudik tercatat mencapai puncaknya pada H-2 (15/7), yakni sebanyak 63.872 kendaraan atau lebih dari empat kali lipat dibandingkan kondisi normal.
Keramaian kendaraan yang masuk melalui gerbang tol Cikopo arah Palimanan masih terus berlanjut hingga H+2 (19/7) yang tercatat sebanyak 25.567 kendaraan. Pada hari-hari selanjutnya, jumlah kendaraan yang masuk mulai normal, yakni rata-rata 15 ribu kendaraan per hari.
Total arus mudik yang masuk melalui gerbang tol Cikopo ke arah Palimanan dari H-7 (10/7) hingga H+8 (25/7) tercatat 524.399 kendaraan. Arus balik kendaraan dari tol Cipali yang keluar melalui gerbang tol Cikopo mulai ramai sejak H+2 (19 Juli 2015) yang tercatat sebanyak 32.500 kendaraan, atau lebih dari dua kali lebih dibandingkan dengan kondisi normal.
PT LMS sempat memprediksi arus balik Lebaran terjadi dalam dua gelombang. Gelombang Pertama sejak H+2 (19/7) hingga H+4 (21/7) atau bertepatan dengan berakhirnya cuti bersama; serta Gelombang Kedua pada H+7 (24/7) hingga H+9 (26/7) bagi mereka yang memulai aktivitas pada Senin 27 Juli.
Pada kenyataannya, kepadatan arus balik terjadi secara cukup merata sejak H+3 (20/7) hingga H+8 (24/7) dengan kisaran jumlah kendaraan rata-rata 50 ribu unit per hari. Posisi puncak arus balik terjadi pada H+5 (22/7) yaitu sebanyak 56.022 kendaraan atau hampir empat kali lipat dibandingkan kondisi normal.
Total arus balik yang keluar di gerbang tol Cikopo ke arah Jakarta selama periode 8 hari, dari H-7 (10/7) sampai dengan H+8 (25/7) sebanyak 462.127 unit.