REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga Sembako (Sembilan Bahan Pokok) di pasar tradisional di Solo, Jateng, berangsur turun selepas lebaran. Penurunan harga sebagian besar dipicu oleh kurangnya permintaan akan komoditas barang.
Penurunan harga paling mencolok komoditas daging sapi. Saat perayaan puncak lebaran, hingga menembus Rp 130 ribu. Kini, harga berangsur turun. Dari Rp 120 ribu, Rp 110 ribu, dan kini Rp 100 ribu per kg. ''Kemungkinan besar, harga masih bisa turun lagi,'' kata Wiwing Sudarni (53), pedagang di Pasar Gede, Solo, Ahad (26/7).
Menurut Wiwing, penurunan harga daging sapi lantaran berkurangnya permintaan akan barang. Sudah wajar, kata dia, saat ini banyak warga yang tidak membutuhkan daging lagi. Tidak aneh, bila belakangan ini sepi pembeli. Permintaan akan barang akan kembali normal setengah bulan lagi.
Sudarno (57), pedagang daging di Pasar Legi, Solo, mengaku, musim suasana jelang lebaran, dagangannya laris manis. Ia sempat kewalahan. Sehari, kata dia, habis menyembelih dua-tiga ekor sapi. Kini, mulai sepi pembali. Paling, pembeli pengusaha katering atau rumah makan.
Sedang komoditas cabe, juga mengalami kondisi sama. Sriyamti (45) pedagang kebutuhan dapur Pasar Legi, Solo9, mengatakan, harga cabe sekarang jika dibandingkan dengan menjelang lebaran, turun drastis. Bahkan, menurutnya, penurunan harga mencapai lebih dari 50 persen.
Cabe rawit merah, misalnya, sebelum lebaran menembus angka Rp 75 ribu per kg. Sekarang, turun menjadi Rp 35 ribu. Cabe merah besar dari sebelumnya Rp 40 ribu, sekarang menjadi Rp 20 ribu, cabe tampar dari sebelumnya Rp 40 ribu, sekarang menjadi Rp 20 ribu.
Menurut Sriyamti, penurunan harga cabe selain karena permintaan turun, juga dikarenakan pasokan kembali lancar. Ini mengingat, beberapa daerah banyak petani yang sudah panen.