REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan bencana kekeringan telah melanda lima kecamatan di kabupaten itu.
"Hingga saat ini, sudah ada enam kecamatan yang minta bantuan air bersih namun tidak semua wilayah di kecamatan itu yang dilanda kekeringan. Kami telah mendistribusikan lebih dari 60 tangki air bersih untuk sekitar 17.000 jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Supriyanto, Sabtu (25/7).
Menurut dia, enam kecamatan yang telah dilanda kekeringan itu adalah Bantarsari, Gandrungmangu, Kawunganten, Patimuan, Kedungreja, dan Kesugihan. Bahkan, kata dia, kekeringan yang melanda Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kesugihan, baru pertama kali terjadi.
"Selama ini, Desa Pesanggrahan belum pernah melanda kekeringan. Kami tidak tahu apakah itu (kekeringan) akibat penambangan karena daerah itu merupakan 'reservoir' kemudian ditambang dan tahun ini kekeringan," katanya.
Supriyanto mengatakan selain air bersih, pihaknya juga memberikan bantuan tempat penampungan air.
"Dalam dua tahun terakhir, kami juga memberikan pengetahuan teknologi hidran komunal sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik. Alhamdulillah, yang dulu secara rutin kita suplai air bersih, sekarang sudah berkurang," katanya.
Berdasarkan data BPBD Cilacap, kata dia, sebanyak 77 desa yang tersebar di 13 kecamatan merupakan daerah rawan kekeringan dan krisis air bersih. Artinya, daerah tersebut memiliki air tapi tak layak minum.