REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Masyarakat diimbau tidak panic usai gempa berskala 5,7 skala Richter pukul 04.44 di Yogyakarta, Sabtu (25/7) terjadi selama setengah menit.
"Masyarakat jangan panik. Melainkan harus segera melakukan tindakan siap siaga tersebut," Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Juliyanto pada Republika, Sabtu (25/7).
Hal pertama yang harus dilakukan saat terjadi gempa, menurut Juliyanto adalah keluar dari bangunan dan mencari ruang terbuka yang lapang. Usahakan tidak berdiri atau duduk berdekatan dengan bangunan atau benda apapun yang lebih tinggi dari tubuh.
Juliyanto menilai, masyarakat Yogyakarta, khususnya Sleman sudah mengetahui tindakan siap siaga gempa tersebut. Karena BPBD sudah menyosialisasikannya sejak jauh-jauh hari.
Ditambah dengan pengalaman gempa Yogyakarta 2006, masyarakat sudah sangat sigap dalam menghadapi kondisi serupa.
"Dibanding dengan gempa Jogja 2006, yang tadi subuh jauh lebih kecil," tutur warga Condong Catur, Depok Sleman, Angga Purnama (26).
Ia sendiri mengaku tidak begitu panik dengan peristiwa gempa dini hari tadi.
Berdasarkan laporan BMKG, gempa yang mengguncang wilayah Ciamis, Cilacap, Kebumen dan Yogyakarta, berpusat di kedalaman 10 kilometer dan berada di 8.49 LS - 108.96 BT. Namun begitu gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan bencana lainnya seperti tsunami.