Sabtu 25 Jul 2015 06:18 WIB

Mendikbud Ingatkan MOSPD Tidak Boleh Ada Kekerasan

Rep: C13/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berbicara saat jumpa pers terkait peluncuran program penumbuhan Budi Pekerti (PDB) di Jakarta, Jumat (24/7).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berbicara saat jumpa pers terkait peluncuran program penumbuhan Budi Pekerti (PDB) di Jakarta, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta agar seluruh pihak sekolah memperhatikan kegiatan Masa Orientasi Sekolah Peserta Didik (MOSPD).

Ia juga meminta pelaksanaan MOSPD yang akan mulai dilaksanakan pada Senin (27/7) mendatang ini terhindar dari tindakan kekerasan.

"MOSPD tidak boleh ada kekerasan dan perpeloncoan," ujarnya, Jumat (24/7).

Anies mengatakan, kegiatan ini tidak boleh menjadi ajang balas dendam dari para senior. Peringatan ini, kata dia, diperuntukkan seluruh tingkatan sekolah, yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurutnya guru dan kepala sekolah merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas pelaksanaan MOS. Ia juga menegaskan, kegiatan ini harus di bawah kendali langsung mereka.

Dengan cara begitu, kata dia, segala hal-hal yan tidak diinginkan semisal kekerasan atau perpeloncoan  bisa terhindari. Selain pihak sekolah, Anies juga mengungkapkan harus ada peran dari Dinas Pendidikan (Disdik) juga.

Dalam hal ini, kata dia, baik Disdik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota harus memastikan tidak terjadi tindakan kekerasan dalam MOS. Oleh sebab itu, ia menegaskan agar pihak Disdik bisa memperketat pengawasannya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement