REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur aka segera melakukan penataan kawasan Kanal Banjir Timur (KBT). Pemkot menargetkan penataan kawasan yang membentang mulai dari Duren Sawit hingga Ujung Menteng itu rampung dalam waktu tiga bulan.
Penataan paling penting menyangkut pengaturan lokasi untuk pedagang kaki lima, yang jumlah terus bertambah. Saat ini pedagang kaki lima memadati dua jalur jalan di sisi saluran KBT, terlebih pada saat libur seperti lebaran kali ini.
Walikota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan penataan PKL nanti dibagi dalam empat areal dengan masing masing areal menampung sekitar 300 pedagang. Ia mengatakan konsepnya, jika semua pedagang akan disamakan tendanya dengan posisi menghadap ke kali.
Sisi Selatan dibangun taman dan dilengkapi bangku. Walikota juga menyebutkan arahan Gubernur Basuki Tjahja Purnama yang meminta agar disediakan parkir elektrik, pos pemantau dan CCTV untuk keamanan sekitar.
"Sarana dan prasarana kita benahi, dan hal itu untuk menunjang sisi keamanan tempat ini," katanya saat dihubungi Republika, Jumat (24/7).
Di bagian lain, Pemkot Jakarta Timur juga sudah mengkaji untuk pemanfaatan lahan yang ada di sisi KBT. Lahan itu diharapkan bisa dimanfaatkan warga dengan sistem kelompok untuk menanam sayuran.
Lebih lanjut, masyarakat yang tinggal di sekitar Cipinang Muara hingga Duren Sawit nantinya akan disosialisasikan tentang pertanian tersebut. Bambang memprediksi, sepanjang Cipinang Muara sampai Duren Sawit bisa terbentuk sekitar 40 kelompok tani.
Semua rencana tersebut, tambah Bambang, sudah dipaparkan dan mendapat respon positif dari gubernur. "Pak gubernur perintahkan untuk segera dilaksanakan," ucapnya.