Jumat 24 Jul 2015 18:55 WIB

HET Elpiji di Pekanbaru Segera Naik

Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau menyatakan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji subsidi 3 kilogram (kg) segera naik dalam waktu dekat dari saat ini seharga Rp 16.000 per tabung.

"Kami memperkiraan penyesuaian elpiji 3 kg antara Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per tabung, tapi masih belum final. Kalau surat keputusan gubernur, ada menyebut sekitar Rp 2.600," kata Kabid Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Jumat (24/7).

Hal itu diutarakannya menyusul rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang ingin menaikan harga elpiji subsidi di bulan Agustus 2015, karena HET lama sebesar Rp 16.000 per tabung dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada sekarang ini.

Pihaknya saat ini sedang membahas besaran kenaikan HET dengan menimbang besarnya biaya angkutan karena bahan bakar minyak naik, upah minimum kota dan besaran tarif dasar listrik di daerah tersebut.

"Kita sudah bahas internal besaran harga baru dengan memperhatikan surat keputusan pelaksana tugas gubernur Riau tentang penyesuaian harga baru elpiji 3 kg," katanya.

Dari berbagai pembahasan dan rapat yang diikuti bersama pihak pemprov, pihaknya belum berani memutuskan berapa besaran HET elpiji 3 kg untuk wilayah tersebut.

"Penerapan harga baru masih butuh proses dan kami memperkiraan, pada awal Agustus ini adalah waktu yang tepat untuk menyesuai HET baru dan langsung diberlakukan," kata Irba.

Meskipun demikian, dia mengingatkan, agar 12 agen dan sekitar 600 unit pangkalan elpiji subsidi 3 kg tidak menaikkan harga sebelum ada surat keputusan Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT.

"Kita tidak main-main. Kepada agen dan pangkalan, kita imbau tidak naikkan harga jual sebelum ada keputusan resmi. Harus tetap jual dengan HET lama yakni Rp16.000 per tabung," tegasnya.

Berdasarkan data, Disperindag Kota Pekanbaru selama bulan Mei 2015, telah mencabut izin operasi telah mencabut izin operasi terhadap delapan pangkalan elpiji subsidi 3 kg karena dianggap nakal yakni menjual melebihi harga eceran tertinggi Rp16.000 per tabung.

Data terakhir PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I, penyalurkan elpiji subsidi 3 kg untuk wilayah Pekanbaru mencapai 486.000 tabung per bulan dari total antara 110 sampai 112 ribu tabung per hari dengan 2.500 unit pangkalan dan 73 agen untuk wilayah kerja di Provinsi Riau.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement