REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan Muslim di Kota Solo dan sekitarnya menggelar aksi damai apel solidaritas umat Islam terhadap peristiwa di Tolikara, Papua pada 17 Juli 2015.
Dalam aksi apel tersebut, ribuan Muslim Solo dan sekitarnya mengawali dengan melakukan jalan bersama dari Lapangan Kota Barat menuju Bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi Solo, Jumat (24/7).
Menurut Endro Sudarsono selaku humas aksi apel tersebut, aksi apel solidaritas umat Islam se-Solo Raya dalam rangka solidaritas untuk Muslim di Tolikara Papua.
"Aksi diikuti sebanyak 7.650 orang dari berbagai organisasi masyarakat Islam se-Solo Raya. Mereka melakukan jalan bersama dari Lapangan Kota Barat menuju Gladak atau sejauh sekitar empat kilometer," kata Endro.
Dalam orasinya, Ketua Dewan Riasah Tanfidziyah "Dewan Syariah Solo" (DSS) Muh Muinudinillah mengatakan pihaknya mendesak aparat keamanan segera menangkap pelaku kerusuhan di Tolikara Papua.
Pihaknya juga mengecam tindakan anarkis tersebut karena telah menghancurkan tatanan kerukunan umat beragama di Indonesia. Toleransi antarumat beragam telah ternoda di Tolikara.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Tafsir AlQuran (MTA), Sukino, mengatakan pihaknya mendesak untuk segera mengadili para pelaku kerusuhan di Tolikara Papua pada beberapa waktu lalu. Selain itu, Sukino juga mendukung penggalangan dana untuk membangun kembali tempat ibadah Baitul Muttaqin di Tolikara yang rusak.