Jumat 24 Jul 2015 16:03 WIB

Bandara Abdulrachman Saleh Kembali Ditutup

Rep: Lintar Satria/ Red: Satya Festiani
 Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Gunung Raung mengeluarkan asap solvatara terlihat dari Desa Sempol, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) yang dikeluarkan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Bandara Abdurachman Saleh, Malang, Jawa Timur, kembali ditutup sementara. Hal ini karena imbas erupsi Gunung Raung, Banyuwangi. Namun, penutupan tidak berdampak pada penerbangan. Dengan arah Kemenhub tersebut, pihak Bandara Abdurachman Saleh langsung menutup sementara.

"Dari NOTAM Dirjen Perhubungan Udara yang kami terima. Maka Bandara Abdurachman Saleh harus ditutup sementara," jelas Bandara Abdurachman Saleh, Suharno Jumat (24/7).

Lebih lanjut, Suharno menjelaskan, bahwa pemberlakuan penutupan sementara Bandara Abdurachman Saleh dimulai Kamis (23/7) sore, pukul 17.20 WIB sampai Jumat (24/7). Suharno menambahkan, penutupan berbeda dengan NOTAM yang dikeluarkan pada Kamis (16/7) lalu, dimana perintah penutupan bandara berdampak pada pembatalan 6 jadwal penerbangan.

NOTAM yang diterima Suharno hari ini, tidak berdampak terhadap lalu lintas penerbangan.

"NOTAM yang kami terima hari ini diterbitkan pukul 17.20 WIB, sehingga tidak berpengaruh terhadap lalu lintas penerbangan, sebab tidak ada jadwal penerbangan sore di Bandara Abdurachman Saleh," katanya

Sejumlah penumpang dari Bandara Abd Saleh Malang yang mengalami pembatalan penerbangan masih memadati Bandara Abdulrachman Saleh hingga siang ini. Mereka terlihat memadati sejumlah loket maskapai penerbangan, guna mengurus pembatalan tiket ataupun menjadwal ulang penerbangannya dari Abd Saleh.

Salah satunya adalah Lilik Suharyati, penumpang tujuan Jakarta yang menggunakan maskapai Citilink, yang sibuk menunggu keputusan dari maskapainya. Lilik mengaku pasrah dengan keputusan maskapai nanti.

"Saya ikut keputusan maskapai saja kalau harus delay, atau dialihkan ya saya ikuti. Bagaimanapun, kondisi saat ini tak bisa dipaksakan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement