Jumat 24 Jul 2015 07:25 WIB

Siswa Muslim Nigeria Belajar Kepemimpinan

Rep: C30/ Red: Ilham
Pelajar muslim Nigeria.
Foto: www.nytimes.com
Pelajar muslim Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Ribuan siswa dan pekerja mengikuti latihan kepemimpinan. Latihan dan pembinaan kepemimpinan ini dilakukan selama satu minggu.

“Ini untuk mengisi waktu luang siswa selama masa liburan,” ujar Kamil Kalejaiye, Presiden Mahasiswa Masyarakat Muslim Nigeria, dilansir dari Onislam.net Jumat (24/7).

Dalam pelatihan kepemimpinan, tidak akan ditemukan materi matematika dan Bahasa Inggris.  Yang ada ceramah tentang isu-isu di masyarakat, kompetisi olahraga, serta banyak kegiatan lainnya.

Pelatihan dijadwalkan dari tanggal 25 sampai 31 Juli. Acara ini ditargetkan akan menarik siswa sebanyak dua ribu orang. Dari dua ribu orang, kemudian akan dibagi menjadi tiga kelas utama.

“Kelas untuk Junior Secondary School (JSS) atau SMP atau SMA, Senior Secondary School (SS), dan kelas SS2 dan SS3 setara dengan mahasisiwa di Universitas,” ujar Kalejaiye.

Untuk perguruan tinggi akan diajarkan tentang metode dakwah. Untuk kelas menengah akan diajarkan mempersiapkan diri menuju perguruan tinggi dan ada yang disiapkan untuk pekerja profesional.

Pelatihan dan pembinaan kepemimpinan ini dibuka untuk umum, untuk seluruh siswa, dan mahasiswa Nigeria. Pelatihan yang hanya satu minggu ini adalah pelatihan yang seharusnya ditempuh dalam waktu dua bulan.

Pembicara dalam pelatihan terdiri dari Alhaji Abdu Hakeem, Abdul Azeez (world Assembly of Muslim Yout), Lookman Rahimi (redaktur kewirausahaan Yaba College of Tecnology), dan Saeed Salmon (Dept of kemahasiswaan).

Tema acara ini adalah “Standing Out” bertujuan supaya pemuda muslim Nigeria mampu unggul untuk menyambut abad ke 21 nanti. Jika kita melihat, kehidupan masyarakat masa kini penuh dengan tantangan dan masalah. “Kami ingin generasi muda tidak jatuh lemas, namun justru terus mengejar mimpi dan tujuan hidup mereka,” ujar  ketua panitia Kalejaiye.

Jadi dalam pelatihan ini, akan dibina bagaiamana kesiapan mental mereka menghadapi masalah-masalah kehidupan yang ada di tengah masyarakat. Mereka akan diajarkan untuk menjadi pemimpin yang memiliki banyak rekan, bukan menjadi rekan yang ikut sana-sini.

“Kita juga menyiapkan mereka untuk mampu bersaing dengan rekan muslim dari negara lain,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement