Kamis 23 Jul 2015 19:30 WIB

Dilarang Main Game Online, Anak Ini Ingin Bunuh Ayahnya

Rep: C21/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi pembunuhan.
Foto: IST
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tidak terima dimarahi bermain game online, seorang anak menyerang ayahnya sendiri dengan pisau. Namun dalam penyerangan ini, sang adik bernama Fathurahman (15) tewas setelah melerai percekcokan antara kakaknya, ZG (17) dan ayahnya, Sahdan.

"Keributan terjadi karena kakaknya dimarahi oleh ayahnya. Tak terima dimarahi, ia langsung menyerang ayahnya," ujar Kanitreskrim Polsek Bogor Selatan, AKP Puji Astono di Mapolsek Bogor Selatan.

Puji Astono menerangkan pertengkaran antara kakak dengan ayah korban terjadi sekitar pukul 03.30 WIB di Perumahan Rancamaya RT 03/04 cluster Summit Kelurahan Bojong Kerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Penyebab terjadinya keributan karena ZG tidak terima dimarahi oleh ayahnya lantaran bermain game hingga larut malam. Tidak terima dimarahi, ZG langsung mengambil pisau dan mencoba menyerang ayahnya.

Korban yang tengah tertidur mendengar kegaduhan dan langsung terbangun. Kemudian korban yang terbangun langsung mencoba melerai perkelahian. Tapi naas, saat melerai, pisau yang dipegang kakaknya malah menancap di perut bagian kanan korban.

Menurut Puji, kondisi kakak korban saat itu sangat emosi. Korban yang mencoba melerai dengan memeluk kakaknya malah tak sengaja tertancap pisau yang dipegang tersangka.

Korban mengalami satu luka tusuk di perut langsung terkapar bersimbah darah. Melihat hal tersebut korban dibawa ke RSUD Ciawi. Namun nyawa korban tetap tidak tertolong setelah tim dokter memberikan penanganan medis.

Jadi keterangan sementara, menurut Puji, korban meninggal karena tidak sengaja tertusuk. Tapi keterangan tersebut masih didalami oleh pihak berwenang.

Sekarang pihaknya telah memeriksa beberapa orang saksi, seperti ibu korban dan saudara korban. "Ayah korban dan kakak korban juga dibawa ke rumah sakit. Mereka semua terluka," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement