REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana mengatakan urbanisasi dapat menimbulkan dampak yang bermacam-macam bagi Ibu Kota. Parahnya, pengangguran pun akan semakin bertambah.
"Kalau tidak terkelola dengan baik, pasti akan menimbulkan ketidakteraturan. Dampak yang paling luas, adanya pengangguran," kata politikus yang akrab disapa Bang Sani, Rabu (22/7).
Sani menjelaskan dampak dari urbanisasi selain para pendatang yang tidak memiliki pekerjaan juga diyakini mereka belum memiliki tempat tinggal yang pasti. Sasarannya ialah timbulnya hunian liar yang menyebakan ruang terbuka semakin minim.
Adapun lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah telah berlangsung pada Jumat (17/7) pekan lalu. Banyak dari warga Jakarta yang pulang kampung ke halamannya baik ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera dan lainnya.
Usai pulang kampung, saat ini menjadi pekan di mana urbanisasi mulai terjadi. Para pendatang juga diprediksikan meningkat daripada tahun lalu.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sendiri sebelumnya pernah mengungkapkan saat warga Jakarta mudik dengan membolehkan warga mengajak saudaranya untuk tinggal di Jakarta. Akan tetapi dengan persyaratan para pendatang wajib memiliki pekerjaan dan tempat tinggal.
Sani mengatakan, seharusnya pendatang tidak perlu untuk diajak datang ke Jakarta. Mengingat beban Ibu Kota juga begitu berat.
"Harusnya tidak perlu mengundang warga lain untuk masuk, mengelola warga yang sudah ada saja sebanyak 10 juta orang Pemprov DKI kan kewalahan. Apa lagi kalau ditambah dengan penduduk baru," tegas politikus PKS ini.