Rabu 22 Jul 2015 20:02 WIB

'Kerukunan Antar Etnis dan Agama Priortias Utama di Sumsel'

Rep: maspril aries/ Red: Damanhuri Zuhri
Alex Noerdin
Foto: ROL/Fafa
Alex Noerdin

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Di Sumatera Selatan kerukunan antar etnis dan umat beragama prioritas utama. Sampai saat ini di daerah ini tetap aman dari gejolak dari konflik antar etnis dan antar golongan.

Alhamdulillah, sejak 2008 sampai sekarang belum dan tidak akan pernah terjadi kerusuhan antar etnis dan umat beragama di Sumatera Selatan seperti yang terjadi di Tolikara, Papua,” kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Rabu (22/7).

Berbicara pada Halal Bil Halal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1436 H di depan para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel, Alex Noerdin mengatakan masalah keamanan merupakan prioritas utama, 

“Masalah keamanan merupakan prioritas utama dan tanggung jawab kita bersama sehingga dapat menarik investor agar mau menanamkan investasi di Sumsel,” kata Alex Noerdin menerangkan.

Ia tidak memungkiri di Sumatera Selatan pernah terjadi kerusuhan hingga terjadi aksi bakar. Namun itu bukan kerusuhan antar etnis ataupun kerusuhan antar umat beragama.

Alex Noerdin mengingatkan, “Keamanan yang utama. Kalau demo buruh, kalah pilkada bakar-bakar, itu tidak apa-apa. Tapi, yang satu ini (kerusuhan antar etnis dan agama red.) tidak boleh terjadi di Sumsel.”

Kepada PNS di Sumsel, Alex Noerdin berpesan, agar tetap rukun, kompak dan juga menjalin silahturahim antar sesama terutama dalam menjalankan tugas.

“Laksanakanlah tugas yang telah ditentukan sesuai bidangnya masing-masing dengan sebaik-baiknya dan dengan sungguh-sungguh serta penuh rasa tanggung jawab karena banyak tugas yang telah menunggu kita,” pesannya.

Pada acara halal bil halal tersebut, hadir Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Mukti Sulaiman, para Asisten Sekretaris Daerah, para staf ahli, kepala dinas, kepala badan, kepala biro, kepala satuan serta pejabat eselon III dan IV serta seluruh staf PNS di lingkungan Pemprov Sumsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement