REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kecelakaan lalulintas mewarnai H+5 Lebaran di jalur utama Ungaran- Bawen. Tepatnya di turunan Lemahabang, jalan Soekarno- Hatta KmM 24 yang masuk wilayah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/7).
Seorang pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian akibat tertimpa sebuah truk kontainer yang terguling dan terperosok ke dalam parit sedalam 10 meter.
Korban Dina Dewi Prasetyani (37) warga Dusun Kendal RT 3 RW 4, Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Menurut saksi mata, peristiwa ini bermula saat truk kontainer bernomor polisi DK 9488 ME yang bermuatan kayu palet seberat 8 ton ini melaju dari arah Bawen menuju Ungaran.
Tiba dilokasi kejadian yang merupakan jalan menurun, laju truk tidak dapat dikendalikan. Sehingga truk sempat menyerempet sebuah sepeda motor Honda Supra Fit H 2684 GL di depannya, sebelum akhirnya terguling masuk parit.
"Saya melihat dari jarak 100 meter, tiba tiba truk oleng ke arah kiri dan menyerempet sebuah sepeda motor yang berjalan se arah di depannya," ujar Joko Susanto (37), warga Bergas.
Sopir truk, Lutfi mengaku, baru berangkat dari kawasan Bawen, tepatnya dari PT Coca Cola Amatil Indonesia. Awalnya ia berjalan dengan kecepatan sedang di lajur kanan.
Tiba di lokasi kejadian, ia berupaya menghindari sebuah mobil di depannya yang mengerem mendadak. Karena jarak yang terlalu dekat ia berupaya membanting setir ke kiri.
Namun pada saat yang sama berjalan sejumlah sepeda motor di lajur sebelah kiri. Akibatnya salah satu sepeda motor Honda Supra yang dikendarai Ariesnda Lanang Pamungkas (37) dan beboncengan dengan Dina Dewi Prasetyani terserempet hingga terjatuh.
Dewi yang membonceng jatuh tertimpa truk yang terguling dan terperosok ke dalam parit. Sementara Ariesnda selamat dan hanya mengalami luka ringan.
"Saya sempat mengurangi kecepatan dengan mengerem. Namun upaya saya tersebut tak banyak membantu," jelasnya.
Sementara itu, aparat kepolisian membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk mengevakuasi jenazah Dewi. Yakni dengan mendatangkan dua mobil derek untuk mengangkat sementara bodi truk.
Kecelakaan di hari pertama beroperasinya angkutan barang setelah libur lebaran itu sempat menyebabkan kemacetan cukup panjang dari arah Bawen. Terlebih banyak pengendara motor yang berhenti di lokasi kejadian untuk melihat.
Hasil olah TKP diketahui sopir truk sempat berusaha mengerem. Karena di lokasi kejadian terdapat bekas pengereman sejauh sekitar 40 meter.
Untuk memastikan remnya berfungsi dengan baik atau tidak, polisi harus mendatangkan saksi ahl dari agen tunggal pemegang merk (ATPM).
"Dugaan sementara penyebab kecelakaan ini, sopir truk tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya," ujar Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Yudha Widiatmoko.