Rabu 22 Jul 2015 01:38 WIB

Pembangunan Bandara di Yogya Diserahkan ke Pemda

Pesawat Air Asia juga antre take off di Bandara Adisucipto,Yogyakarta...Kamis (26/2).
Foto: Republika/Maman Sudiaman
Pesawat Air Asia juga antre take off di Bandara Adisucipto,Yogyakarta...Kamis (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menyerahkan sepenuhnya kelanjutan pembangunan bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta kepada pemerinhtah daerah setempat mengingat ke depan Bandara Adisutjipto sudah tidak mampu menampung aktivitas penerbanagan yang ada.

Menurut dia, saat ini permasalahan yang terjadi terkait dengan rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulon Progo harus dapat dicarikan solusi oleh pemerintah daerah, agar rencana pembangunan dapat berjalan.

"Pembangunan di bandara di Kulon Progo kan ternyata ada penolakan dari sebagian masyarakat setempat. Semua terserah Pemda DIY, setelah kemarin kalah dalam gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, apakah akan menempuh langkah mengajukan banding atau mau mencari lokasi baru. Semua terserah Pemda DIY," katanya, Selasa (21/7).

Ia mengatkan, Bandara Internasional Adisutjipto sudah terlalu padat dan tidak mampu menampung untuk kegiatan penerbangan komersil. Nantinya, bandara Adisutjipto Yogyakarta digunakan untuk keperluan penerbangan yang lain, yakni untuk Sekolah Penerbangan TNI AU. Untuk sementara, kata Jobab, yang perlu dilakukan adalah penataan di kawasan Bandara Adisutjipto dengan menambah luasan area publik, karena terminal yang ada sudah terlalu padat.

"Ruang publik harus diperbanyak agar lebih luas dan calon penumpang bisa lebih nyaman. Jangan sisi komersilnya yang dikembangkan, jadi toko-toko atau gerai-gerai yang ada di Bandara Adisutjipto dikurangi, dan dijadikan area publik," katanya.

Sementara itu Direktur Operasional PT Angkasa Pura I Pusat Yusan Sayuti mengatakan pengoperasionalan Terminal B Bandara Adisutjipto masih menunggu uji teknis, terutama untuk "stand" parkir pesawat. Setelah semua teruji dan kuat maka akan segera diajukan permohonan izin operasional ke Kementerian Perhubungan. Pembangunan Terminal B di Bandara Adisitjipto Yogyakarta yang sebelumnya ditarget dapat dioeperasionalkan pada Juli untuk menunjang arus mudik lebaran, terpaksa mundur karena adanya beberapa kendala.

"Sebenarnya tujuan pembangunan Terminal B ini untuk dapat mengurai kepadatan penumpang maupun calon penumpang di Bandara Adisutjipto. Operasional Terminal B ini terpaksa mundur sekitar tiga bulan sehingga tidak dapat digunakan saat arus mudik lebaran maupun arus balik," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement