Selasa 21 Jul 2015 23:47 WIB

Pascapembakaran, 18 Gereja di Solo Dijaga Polisi

Ilustrasi Kebakaran
Foto: IST
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --Polres Kota Surakarta bersama anggota TNI meningkatkan patroli dengan mendatangi 18 gereja di Laweyan, Solo, Selasa (21/7). Peningkatan pengamanan itu guna mengantisipasi gangguan keamanan sebagai dampak insiden di Papua.

Belasan anggota Polsek Laweyan bersama TNI dari koramil setempat melakukan patroli dan silaturahim kepada pimpinan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Navision Karang Turi TR 01/VII Mutihan, Laweyan, Solo, sekitar pukul 13.00 WIB. Rombongan setelah memberikan sosialisasi kepada pihak GBIS tentang kemungkinan yang terjadi dan langkah antisipasi atas hal tersebut, kemudian menuju Gereja Kristen Jawa di Jalan Tanjung Karangasem, RT02/RW03, Laweyan, Solo.

Menurut Kepala Polresta Surakarta Kombes Polisi Ahmad Luthfi melalui Kapolsek Laweyan Kompol Agung Nugroho, patroli dan silaturahim ke gereja-gereja tersebut sebagai langkah antisipasi atas dampak insiden di Papua dan pembakaran pintu gereja di Kabupaten Purworejo dan Bantul. Selain mendatangi berbagai gereja, pihaknya juga berkunjung ke sejumlah tokoh agama, termasuk pengurus masjid, untuk kepentingan yang sama.

"Kami sudah sampaikan jika ada apa-apa segera melaporkan ke polsek atau koramil setempat," katanya di Solo, Selasa.

Ia mengatakan di Laweyan terdapat 18 gereja yang lima di antaranya belum berpagar, tidak ada penjaga, dan jauh dari pemukiman warga. "Kami sebelum memeriksa kondisi di GBIS Navision Karang Turi, di Gereja Kristen Jawa Cakraningratan Panularan, kemudian Pantekosta Baron Panularan. Kami kemudian menuju ke Gereja Kristen Jawa Karangansem," katanya.

Pasukan gabungan kemudian menuju ke GBIS Sidodadi Pajang dan Gereja Bunga Bakung Norowangsan Pajang untuk hal yang sama. "Kami sementara melakukan patroli dan silaturahmi di gereja-gereja rawan satu," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada jika ada kejadian-kejadian, terutama tindak kriminal selama arus balik Lebaran saat ini. Jika ada hal yang mencurigakan, katanya, warga diminta segera lapor ke polisi atau anggota TNI terdekat.

Komandan Koramil Laweyan Kapten Inf Kamalita menjelaskan tugas utama anggota TNI terkait dengan operasi perang, tetapi juga membantu pemerintah daerah baik diminta maupun tidak diminta, terkait dengan keamanan. TNI juga membantu Polri untuk melakukan patroli, menjaga keamanan lingkungan, seperti saat ini dalam wujud patroli gabungan ke gereja-gereja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement