REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Volume sampah di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat dua kali lipat seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, dan banyaknya pemudik di wilayah itu.
"Volume sampah meningkat 100 persen dibanding hari biasa," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunung Kidul Sugiyatno, Selasa (21/7).
Ia mengatakan peningkatan ini sudah dirasakan sejak kedatangan pemudik ke wilayah Gunung Kidul. Setiap harinya petugas mengangkut rata-rata 200 ton sampah. "Untuk hari biasa mengangkut 100 ton," katanya.
Menuruntya, seluruh sampah yang dibuang ke TPAS Wukirsari diangkut menggunakan 18 truk sampah yang sebagian besar berasal dari Kecamatan Wonosari. "Kami bentuk dua tim pengangkut sampah yakni sore dan pagi, pengangkutannya dua kali," kata dia.
Sugiyanto mengatakan untuk mengatasi masalah bau sampah, pihaknya akan menimbun sampah sesampainya di TPAS Wukirsari. Selain itu, rutin dilakukan penyemprotan dengan disinfektan gara lalat tidak menyebar. Hal ini juga demi kesehatan masyarakat sekitar. "Penimbunan agar tidak menimbulkan bau yang menyengat," katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbupar Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan peningkatan volume sampah terjadi di seluruh objek wisata. Peningkatannya, dari hari biasa lima kubik, menjadi 30 meter kubik per hari. "Karena itu, kami mengerahkan 40 petugas, dan dua truk untuk mengangkut sampah," kata Hary.