REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa telah menyiapkan jajarannya untuk membentuk tim penanganan trauma bagi korban kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua.
"Kita akan siapkan tim trauma healing, bukan hanya untuk menangani anak-anak, tapi juga orang dewasa, terutama perempuan," katanya, Selasa (21/7).
Mensos mengatakan sebelumnya sudah ada dua orang "Sakti Peksos" untuk penanganan trauma tapi akan ditambah lagi di Wamena karena sebagian pengungsi sudah dipindahkan ke Wamena.
Dalam kunjungan itu, Mensos meninjau langsung kondisi para pengungsi di lapangan Koramil setempat dan menyerahkan bantuan untuk mereka.
Sejumlah warga yang turut mengungsi mengaku masih trauma dengan kejadian pembakaran pada Jumat (17/7) lalu yang menghanguskan puluhan rumah toko dan sebuah mushalla.
Salah seorang pengungsi, Iin, mengaku harus menetap di tenda pengungsian karena takut kondisi serupa akan terjadi lagi, sementara rumahnya sendiri terletak tidak jauh dari pengungsian.
"Saya tidak berani pulang, takut nanti dilempar dan terjadi lagi seperti kemarin. Apalagi, saya bawa bayi, lebih aman di sini," katanya.
Ia mengatakan akan kembali lagi ke tempat tinggalnya jika sudah ada jaminan bagi keamanan mereka dari pemerintah.
"Mau kemana lagi, saya sudah lama tinggal di sini. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi," katanya.
Sementara itu, Bupati Tolikara Usman Wanimbo mengatakan pemerintah kabupaten akan menjamin keamanan warga.
"Pemerintah bersama dengan masyarakat kita siap menjamin, jadi ada jaminan mereka akan aman," kata Usman Wanimbo.