Selasa 21 Jul 2015 19:03 WIB

Menhub Tinjau Bandara dan Stasiun di Yogyakarta

Rep: c97/ Red: Damanhuri Zuhri
Menteri perhubungan Ignatius Jonan
Foto: ROL/MGrol43
Menteri perhubungan Ignatius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau langsung arus balik di Bandara Adisutjipto dan dua stasiun Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Jonan pun berinteraksi dengan para penumpang.

Tinjauan di Adisutjipto berlangsung mulai pukul 11.20 WIB. Melaui kunjungan itu, Jonan menilai pelayanan Bandara Adisutjipto terhadap penumpang cukup baik. Namun begitu, menurutnya perlu ada pengembangan ruang bandara untuk kenyamanan pengunjung.

"Ruang publiknya memang kurang. Karena tempatnya sempit. Hal seperti ini mungkin yang harus diperbaiki di sini," tuturnya, Selasa (21/7).

Kebanyakan penumpang yang sempat ditanyainya akan berangkat menuju ke Jakarta setelah menghabiskan libur Lebaran di Kota Gudeg.

Selanjutnya Jonan meneruskan pantauan di Stasiun Lempuyangan pukul 16.10. Lalu pukul 17.10 di Stasiun Tugu Yogyakarta. Saat tiba di Lepuyangan Jonan pun kembali berbincang-bincang dengan masyarakat.

Di sana ia menyampaikan, penggunaan kereta api pada libur Lebaran tahun ini meningkat 1,5 persen di banding tahun lalu. Namun di ada penurunan penumpang pada armada bus.

"Penurunan penggunaan angkutan umum darat, terutama armada bus mencapai angka lima persen selama Lebaran tahun ini," kata Jonan.

Ia menuturkan hal tersebut menunjukkan sistem transportasi yang belum baik. Karena itu mantan Dirut PT KAI itu berjanji akan membenahi sistem transportasi secara bertahap.

Ia mengemukakan, saat ini baru kereta api dan pesawat terbang yang sudah memiliki standard pelayanan konsumen. "Sistem transportasi masih harus dibenahi. Terutama angkutan darat dan laut. Ini memang membutuhkan waktu lama, tapi itu harus dilakukan," tuturnya.

Adapun sistem yang dimaksud Jonan mencakup jaminan keamanan penumpang, kepastian waktu tempuh, serta kemudahan akses layanan transportasi.

Ia mencontohkan, konsumen kereta api yang sudah mampu menjamin kepastian waktu berangkat dan tiba. Bahkan, calon penumpang juga dapat mencetak tiket secara mandiri. Sehingga aksesnya lebih mudah.

Hal yang sama terjadi pada angkutan udara. Namun begitu, ia menyampaikan angkutan udara  masih mengalami beberapa persoalan. Seperti antrean calon penumpang yang hendak mencetak tiket.

"Saya sudah minta supaya bandara menyediakan mesin mandiri seperti halnya di stasiun," ujar Jonan. Ia memberikan waktu enam bulan ke depan bagi Bandara untuk memenuhi permintaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement