Selasa 21 Jul 2015 17:57 WIB
Penyerangan Masjid di Papua

GP Anshor Malang Kutuk Pembakaran Masjid di Papua

Rep: Lintar Satria/ Red: M Akbar
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.
Foto: Twitter
Masjid Baitul Muttaqin di Karubaga, Tolikara, yang dibakar massa.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengutuk keras tindakan pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara, pada Jumat (17/7) lalu. Namun GP Ansor meminta umat Muslim tidak terprovokasi atas kasus tersebut.

"GP Ansor Kabupaten Malang mengutuk keras insiden pembakaran masjid di Tolikara itu," tegas Husnul Husnul Hakim, sekretaris PC GP Ansor Kabupaten Malang, pada Selasa (21/7).

Setelah kasus tersebut Husnul mendesak kepada Kapolri untuk segera menangkap aktor intelektulnya dalam kasus pembakaran Masjid di Tolikora itu. Husnul mengatakan kepolisian harus segera menangkap pihak yang menyebarkan kebencian SARA dan juga polisi yang bertindak tidak tepat di lapangan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

GP Ansor juga mengajak kepada seluruh umat beragama di Indonesia untuk introspeksi bahwa radikalisme dan ekstrimisme dalam beragama tidak bisa ditolelir di bumi NKRI. Para pemuka agama untuk senantiasa mengkampanyekan toleransi dan perdamaian.

Husnul mengatakan GP Anshor mengharapkan kepada umat Islam untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak terkait untuk memproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan seadil-adilnya. Husnul menambahkan, bahwa di Kabupaten Malang, bukan Kabupaten Tolikara.

"Oleh karena itu, solidaritas atas kasus Tolikara harus dilakukan dengan tindakan yang tepat, dan tidak boleh ada tindakan kekerasan balik kepada umat nasrani di Kabupaten Malang," harapnya.

Polisi telah memeriksa 25 saksi terkait aksi kerusuhan berujung pembakaran masjid. Sementara itu, seorang korban penembakan pada kerusuhan itu, Tines Wenda, hingga kini masih dirawat di RSUD Karubaga. Ia mengalami luka tembak di lengan bagian kiri, namun kondisinya sudah membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement