Selasa 21 Jul 2015 16:14 WIB

Menteri Marwan: Tekan Urbanisasi dengan Percepat Pembangunan Desa

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Satya Festiani
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mempercepat pembangunan desa menjadi langkah efektif untuk menekan arus urbanisasi yang marak terjadi setelah libur lebaran.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar mengatakan, Jakarta setiap tahunnya menjadi tujuan utama sekitar 60 ribuan pendatang baru. Padahal, mereka belum tentu mereka memiliki keahlian kerja yang dibutuhkan. Ia yakin, arus urbanisasi dari desa ke kota akan terus terjadi selama desa belummampu menyediakan peluang kerja bagi warganya dengan penghasilan yang layak untuk hidup sejahtera.

“Satu-satunya cara untuk menekan urbanisasi adalah dengan mempercepat pembangunan desa untuk mengembangkan dan memajukan perekonomian desa dan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja bagi warga desa dengan penghasilan yang layak,” katanya, di Jakarta, Selasa (21/7).

Kemudian menciptakan berbagai peluang usaha atau bisnis di desa yang nantinya bisa menarik warga desa lainnya untuk ikut bekerja. Karena itu, Marwan mendorong dana desa segera dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi desa dan menekan urbanisasi. Dengan adanya dana desa yang sudah mulai diterima desa sekarang ini, seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi desa, memfasilitasi tumbuh kembangnya usaha desa, mengolah dan memanfaatkan potensi yang ada di desa menjadi suatu kegiatan produktif yang bisa menarik banyak warga desa untuk bekerja atau berusaha. Sehingga, masyarakatnya tidak perlu lagi ke kota untuk mencari kesejahteraan.

“Dana desa yang diterima desa saat ini memang belum memadai, namun bisa menjadi modal awal dalam mengolah dan mengembangkan sumberdaya yang ada di desa menjadi usaha desa yang menguntungkan,” ujarnya.

Dana desa ini juga bisa menjadi modal tambahan untuk meningkatkan usaha desa yang telah berjalan, atau pinjaman modal bagi warga desa yang memiliki usaha kreatif untuk membesarkan usahanya. Kuncinya adalah aparatur desa sebagai pengelola dana desa, bagaimana dana desa dimanfaatkan secara tepat guna untuk kemajuan ekonomi desa dan usaha warga desa. Kemudian mengajak warga desa untuk bersama-sama menentukan peruntukan dana desa melalui musyawarah desa dan mengajak para pemudik turut memajukan desa sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Ia menambahkan, banyak pemudik sukses yang bisa diajak kerja sama dalam membangun desa kelahirannya. Yang penting, dia melanjutkan, aparatur desa bersikap proaktif bersilaturahim dengan para pemudik, mengajak tukar pikiran, memaparkan potensi usaha yang ada di desa, pola kerja sama yang saling menguntungkan, dan sebagainya.

“Saya yakin teman-teman pemudik yang punya kemampuan kalau diajak tukar pikiran untuk membangun desa kelahirannya pasti bersedia, kalau diajak kerja sama untuk memajukan ekonomi desa juga pasti tidak keberatan asal sifatnya saling menguntungkan. Apalagi, kalau desa memiliki sumberdaya yang bisa dikembangkan menjadi bisnis yang prospektif dan profitable,” ujarnya.

Dia menjelaskan, desa-desa yang memiliki keahlian atau kreatifitas tertentu seperti ukir, batik, tenun, bordir, bisa dikembangkan menjadi produk kreatif desa yang unik dan bernilai jual tinggi. Desa-desa yang memiliki kekayaan alam yang indah, sangat potensial dikembangkan menjadi desa wisata. Demikian pula desa-desa yang memiliki sumberdaya alam seperti sumber mata air besar, bisa mengembangkannya menjadi bisnis air minum yang memberikan keuntungan komersial bagi desa, bisa memberikan pelayanan air bersih bagi warga desa, juga bisa membuka lapangan kerja dan peluang usaha terkait yang bisa diisi oleh warga desa.

Ia optimistis jika desa cepat bergerak ekonominya, seluruh potensi desa bisa dikelola dan dikembangkan menjadi usaha produktif, warga desa bisa bekerja atau mengembangkan usahanya dengan penghasilan yang layak untuk hidup sejahtera.

“Maka masalah urbanisasi dengan sendirinya akan teratasi, demikian pula masalah pengangguran dan kemiskinan di desa akan menurun secara signifikan,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement