REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Warga korban erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), mulai terserang berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy mengatakan hingga kini ada 113 warga yang terserang penyakit.
Angka tersebut diperoleh dari data dari posko kesehatan yang dibentuk Dinas Kesehatan pasca-erupsi Gunung Gamalama pada Kamis (16/7) pekan lalu.
Menurut Nurbaty, dari 113 warga terserang penyakit itu, yang terbanyak merupakan penderita penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan (Ispa) dan sebagian besar merupakan anak-anak dan lansia.
Ia merinci sejumlah penyakit yang ditangani tim medis baik di posko pengungsian maupun kelurahan yang terkena dampak erupsi Gunung Gamalama diantaranya diare yang sebagian besar diderita anak-anak dan bayi, hipertensi, gatrisis (maag kambuh) dan iritasi mata.
Selain itu, para penderita yang berhasil dicacat 81 orang anak-anak dan bayi, lansia 30 orang dan sisanya merupakan orang dewasa korban erupsi Gunung Gamalama.
Sementara itu, warga korban erupsi Gunung Gamalama di Kota Ternate, yang telah diungsikan oleh Pemerintah Kota Ternate yang tercatat sejak Selasa pagi, sebanyak 1498 jiwa atau 408 KK dan jumlah itu kemungkinan akan bertambah jika erupsi Gamalama terus berlanjut.