REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung akan memanggil dan berkoordinasi dengan PT Ginanjar Saputra sebagai pengelola Pasar Induk Gedebage untuk relokasi sementara pedagang korban kebakaran di pasar itu.
"Dalam sepekan kami akan menyiapkan konsep penanganan pedagang Gedebage yang kiosnya terbakar, tentunya melibatkan PT Ginanjar Saputra sebagai pengembang pasar itu," kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa (21/7).
Menurut dia, dalam sepekan ini dampaknya tidak akan terasa karena sebagian besar pedagang masih tutup dan mudik Lebaran. Namun setelah mereka kembali masalahnya bisa sangat terasa. Dalam sepekan ke depan, kata Wali Kota, pihaknya akan melakukan penanganan. Apakah pihak PT Ginanjar Saputra akan membuatkan kios penampungan baru atau bagaimana, itu akan dibicarakan oleh wali kota.
Kios Pasar Gedebage sebanyak 100 unit di los 1 dan 2 tempat sayur mayur, buah-buahan dan kelontong ludes terbakar pada Senin (20/7) dini hari. Namun Wali Kota tidak menyebutkan total kerugian dari kebakaran itu, tapi nilainya mencapai miliaran rupiah. Selain sarana pasar, juga barang-barang yang ada di dalamnya ikut terlalap si jago merah.
"Kami sebenarnya sudah memepersiapkan konsep penataan Pasar di Kota Bandung itu, termasuk Gedebage ini. Namun masalahnya lahan ini dikelola PT Ginanjar Saputra sehingga harus melibatkan mereka," katanya.
Ridwan Kamil menyatakan Pemkot Bandung melakukan revitalisasi pasar tradisional dengan dua tipe yakni tipe I berupa pasar biasa satu lantai, sedangkan tipe 2 adalah pasar dengan bagian atasnya digunakan untuk fasilitas umum. "Kami sudah siapkan kosep pasar tematiknya. Namun kemungkinan baru bisa direaliasikan pada 2017 mendatang," kata Ridwan Kamil.
Dalam waktu dekat ia konsentrasi untuk membuat gambar dan maketnya, termasuk masukan dari pengelola pasar induk kedua di Kota Bandung itu. "Diharapkan Desember sudah selesai dana ada gambar yang akan direalisasikan," katanya.
Sementara itu Direktur PT Ginanjar Saputra, pengembang Pasar Gedebage I Harry Saputra menyatakan pihaknya akan mengikuti kebijakan dari Pemkot Bandung sebagai pemegang otoritas.
"Saya dengar tadi Pak Wali Kota sudah punya rencana penataan pasar ini, kami akan ikuti konsepnya seperti apa. Namun masalahnya harus pula bisa mengakomodasi keinginan para pedagang," kata Harry Sapurta.
Ia mendukung konsep pasar terpadu di Gedebage, namun harus mengakomodasikan para pedagang. Ia menyebutkan sebagian besar Pasar Gedebage sebelumnya dibangun oleh pengembang itu.
Terkait kerugiannya, menurut dia sekitar Rp 5 miliar untuk fasilitas sarana pasar belum termasuk barang milik para pedagang. Hartanto, koordinator pedagang Pasar Gedebage menyebutkan kerugian mencapai miliaran rupiah. Namun ia tidak menyebutkan angka pastinya.