Selasa 21 Jul 2015 10:31 WIB

Nelayan Samas Sulap Perahu Jadi Tumpangan Wisatawan

Rep: heri purwata/ Red: Ani Nursalikah
Perahu nelayan (ilustrasi)
Foto: geolocation
Perahu nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Nelayan pantai Samas, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memanfaatkan perahu jungkungnya untuk mengangkut wisatawan atau ngandong menyusuri laguna. Langkah itu diambil menyusul kondisi laut selatan yang tidak memungkinkan mereka untuk melaut mencari ikan.

Selama libur Lebaran, nelayan menyediakan kapalnya untuk melihat keindahan Pantai Samas dengan menyusuri laguna. Dari perahu, wisatawan juga dapat melihat hutan bakau yang ada di sisi utara laguna yang terbentang dari Pantai Samas hingga Pantai Depok. Laguna ini memiliki panjang kurang lebih tiga kilometer.

Mugari, salah satu nelayan Pantai Samas mengatakan  setiap wisatawan dikenakan biaya Rp 10 ribu. Satu perahu bisa membawa sekitar 10 sampai 15 wisatawan.

"Di Pantai Samas ada sekitar tujuh perahu yang digunakan untuk mengangkut wisatawan atau ngandong ," kata Mugari, di Bantul, Selasa (21/7).

Perahu nelayan tak hanya melayani wisatawan yang melihat pemandangan. Tetapi juga melayani sewaan bagi wisatawan dari Pantai Samas ke Pantai Depok untuk makan hidangan laut. Setiap perahu memasang tarif Rp 250 ribu pergi pulang.

"Wisatawan akan diantar dari Pantai Samas ke Pantai Depok dan nanti setelah selesai menikmati kuliner seafood di Pantai Depok akan dijemput kembali oleh nelayan dengan durasi waktu sesuai perjanjian," kata Mugari.

Menurut Mugari, dalam satu hari setiap kapal bisa mengarungi laguna sebanyak tiga kali dengan pendapatan sekali jalan sebesar Rp 70-100 ribu. Dalam sehari mereka minimal bisa mengantongi uang bersih setelah dipotong biaya BBM Rp 150-250 ribu.

"Kalau beruntung ya bisa bawa uang untuk keluarga sekitar Rp 250 ribu," kata Mugari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement