Selasa 21 Jul 2015 10:11 WIB
Lebaran 2015

Sinabung Erupsi, Pengunjung ke Objek Wisata Berastagi Berkurang

Warga melintas di jalan ketika hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6).   (Antara/Irsan Mulyadi)
Warga melintas di jalan ketika hujan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, di Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Jumat (26/6). (Antara/Irsan Mulyadi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABANJAHE -- Masyarakat yang mengunjungi objek wisata Berastagi, Tanah Karo, Sumatra Utara pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini berkurang yang kemungkinan karena khawatir masih seringnya erupsi Gunung Sinabung.

Salah seorang petugas yang membawa kuda bermarga Ginting (35 tahun) di Taman Bukit Kubu, Selasa (21/7), mengakui minat para pengunjung untuk menyewa kuda di lokasi tersebut benar-benar sepi tidak seperti libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan, menurut dia, kuda sewa yang disediakan di Bukit Kubu untuk merayakan Hari Lebaran tahun ini, banyak yang tidak beroperasi dan hanya berada di kandang.

"Ada sebanyak lebih kurang 12 kuda yang siap untuk membawa para pengunjung maupun wisatawan berkeliling melihat keindahan panorama alam, taman bunga dan pemandangan di Bukit Hijau tersebut," ujarnya.

Dia mengatakan, sejak hari pertama Idul Fitri (Jumat, 17/7) hingga hari keempat para engunjung/wisatawan tampak sepi berdatangan ke Bukit Kubu.

"Hal ini, kemungkinan akibat dampak dan pengaruh dari erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo, yang terus mengeluarkan debu vulkanik, serta luncuran awan panas yang sangat membahayakan bagi manusia," ucap dia.

Ginting menjelaskan, selama terjadinya erupsi Gunung Sinabung itu, para wisatawan nusantara dan mancanegara semakin berkurang mengunjungi Berastagi. Para wisatawan tersebut, saat ini lebih banyak berkunjung ke objek wisata Danau Toba, kota Parapat, Kabupaten Simalungun.

"Akibat erupsi Gunung Sinabung itu, kegiatan perekonomian masyarakat di Berastagi dan daerah lainnya menjadi terganggu. Dan entah kapan berakhirnya erupsi gunung tersebut," katanya.

Salah seorang pengunjung warga Medan, Dedy Tanjung (45) mengatakan sewa naik kuda di Bukit Kubu cukup mahal dan mencapai Rp 50 ribu. Pada Lebaran tahun 2014, menurut dia, sewa naik kuda tersebut masih berkisar Rp 30.000 sekali naik, dan masih terjangkau warga yang berminat mengelilingi Bukit Kubu.

"Sebagian masyarakat banyak mengurungkan niatnya untuk naik kuda karena sewanya terlalu tinggi dan hal ini menjadi pertimbangan bagi Manajemen Bukit Kubu tersebut," kata karyawan pada perkebunan swasta di Sumut itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement