Senin 20 Jul 2015 16:14 WIB

Gawat! Ratusan Wisatawan di Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-ubur

Rep: Heri Purwata/ Red: M Akbar
 Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). (Republika/Agung Supriyanto)
Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kekhawatiran Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan musim ubur-ubur beracun di bulan Juli-September menjadi kenyataan. Ratusan wisatawan Pantai Parantritis tersengat ubur-bur beracun. 

Namun anggota tim SAR pantai di Kabupaten Bantul telah dilatih memberikan pertolongan pertama sehingga mereka dapat menanganinya dengan baik. Korban ubur-ubur beracun tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Para korban langsung diberikan pertolongan pertama oleh anggota SAR Pantai Parangtritis dan dibantu anggota PMI Kabupaten Bantul. Terutama untuk mengatasi rasa nyeri, panas dan gatal.

"Sejak H+2 lebaran atau hari Ahad 19 Juli 2015 sebanyak 198 wisatawan tersengat ubur-ubur dan pada H+3 lebaran atau hari Senin 20 Juli 2015 sebanyak 180 wisatawan tersengat ubur-ubur," kata Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis di Bantul, Senin (20/7).

Ali mengatakan untuk hari Senin, jumlah wisatawan yang terkena ubur-ubur dipastikan akan bertambah banyak. Data yang masuk ke Posko SAR hingga pukul 15.00 WIB ada 180 wisatawan.

Dijelaskan Ali, tim SAR  sudah menyiapkan obat tradisional hingga obat-obatan kimia untuk mengatasi keracunan. Di antaranya, alkohol dan amoniak untuk meredakan rasa nyeri, panas dan gatal pada bagian tubuh yang tersengat ubur-ubur.

"Sejauh ini tidak ada korban sengatan yang harus dilarikan ke Puskesmas atau rumah sakit. Di sini juga disiapkan tabung oksigen bagi korban yang mengalami sesak nafas," kata Ali.

Ali menjelaskan ancaman ubur-ubur akan terus berlangsung hingga berakhirnya libur lebaran satu pekan ke depan. Karenanya petugas SAR melalui pengeras suara selalu memperingatkan wisatawan untuk hati-hati adanya ubur-ubur beracun.

"Tapi wisatawan tetap saja nekat. Akhirnya tersengat ubur-ubur beracun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement