Senin 20 Jul 2015 14:12 WIB

Usai Lebaran, Harga Sembako Belum Stabil

Rep: c17/ Red: Hazliansyah
Warga membeli sembilan bahan pokok di Pasar PSPT, Jakarta Selatan, Ahad (8/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli sembilan bahan pokok di Pasar PSPT, Jakarta Selatan, Ahad (8/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah, harga bebeberapa komoditas belum stabil. Hal itu terlihat dari sebagian besar harga kebutuhan bahan pokok yang naik, namun ada juga yang turun drastis.

"Bisa dibilang tidak stabil, masih tergantung penjualnya masing-masing saja," kata Rosnawati, salah satu penjual bumbu dapur di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/7).

Dikatakanya, saat ini harga cabai rawit merah naik drastis. Sebelum lebaran, harga termahal yang dijual adalah Rp 45.000 - Rp 47.000 per kilogram (kg). Namun, hari ini, ia bahkan berani menjual cabainya seharga Rp 55.000 per kg.

"Alasan utama naiknya cabai karena pasokan benar-benar kurang. Cabai jadi salah satu bumbu dapur yang paling banyak dicari. Karena permintaan pembeli banyak, saya dan beberapa penjual pun berani jual mahal," sambungnya.

Selain cabai, beragam jenis sayur juga mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan hal yang sama, yaitu belum masuknya pasokan barang dari bandar. Contohnya bahan sayuran seperti sayur kol, biasa dijual Rp 5.000 - Rp 6.000, hari ini mencapai Rp 8.000. Untuk komoditas tersebut, kata Rosmawati, barangnya sedikit karena sudah memasuki musim panas.

Sementara itu beberapa pedagang lain mengaku harga dagangannya menurun. Rusdi (38) salah seorang penjual bawang merah dan bawang putih menjelaskan, hal tersebut lantaran permintaan bawang yang memang masih sedikit.

"Harga bawang termahal jelang lebaran Rp 22.000 per kg. Namun sekarang, saya bisa hanya menjual Rp 18.000 per kg saja," jelasnya.

Selain harga bawang, harga jahe juga turun dari Rp 10.000 menjadi Rp 8.000. Harga kunyit turun dari Rp 9.000 menjadi Rp 7.000 - Rp 8.000. Sedangkan, harga buncis turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 12.000.

Aktivitas dan harga di Pasar Induk Kramat Jati diperkirakan mulai stabil pada akhir pekan, sekitar 25-27 Juli 2015

"Biasanya sih seminggu setelah lebaran, pasokan sudah masuk dan pembeli juga sudah kembali dari mudik. Jadi kami pedagang juga sudah bisa menentukan harga yang standar," tutup Rusdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement