REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Korban tewas akibat pesta minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Cirebon bertambah menjadi delapan orang. Pihak kepolisian masih terus memburu penjual miras tersebut.
''Hingga tadi malam, jumlah korban tewas menjadi delapan orang,'' ujar Kapolsek Susukan, AKP Supriyadi, saat dihubungi Republika melalui telepon selulernya, Senin (20/7) pagi.
Menurut Supriyadi, dari delapan orang yang tewas itu, enam orang korban merupakan warga Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan dan dua orang warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
Supriyadi mengatakan, berdasarkan data yang diperolehnya, korban miras oplosan tersebut totalnya mencapai 35 orang. Dari jumlah itu, delapan orang tewas, sedangkan sisanya menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan ada pula yang sudah pulang ke rumah.
Supriyadi menambahkan, pesta miras maut itu berlangsung saat malam takbiran atau Kamis (16/7) malam. Sejumlah kelompok pemuda dari Desa Ujung Gebang dan Luwung Kencana menggelar pesta miras jenis ginseng, yang mereka oplos sendiri dengan menggunakan obat batuk cair dan losion antinyamuk.
"Penjual mirasnya sedang kita cari. Tapi para pemuda itu mengoplos sendiri miras yang mereka beli," ujar Supriyadi.
Seperti diberitakan, sejumlah pemuda dari Desa Ujung Gebang dan Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon tewas dan lainnya dilarikan ke rumah sakit setelah menggelar pesta miras oplosan. Hingga Ahad (19/6) sore, jumlah korban tewas yang terdata pihak kepolisian baru enam orang. Namun pada Ahad (19/7) malam, jumlah korban tewas yang terdata kepolisian mencapai delapan orang.
Berdasarkan data sementara, korban tewas yang berasal dari Desa Ujung Gebang, Kecamatan Susukan, yaitu Markadi (18 tahun), Isyadi (17), Asep (17) dan Arto (25). Sedangkan korban tewas dari Desa Luwung Kencana bernama Mistara (22) dan Muhamad (15).
Selain korban tewas, sejumlah korban lainnya juga dirawat di sejumlah rumah sakit, yakni RS Mitra Plumbon, RS Arjawinangun dan RS Sumber Waras.