Ahad 19 Jul 2015 23:45 WIB

Harga Gas melon Tembus Rp 25 Ribu

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengisian LPG 3 Kg: Pekerja melakukan pengisian tabung Elpiji 3 Kg di SPBE Batavia Jaya Energi, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (29/5). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Harga bahan bakar gas elpiji ukuran tiga kilogram mencekik leher selama musim lebaran. Menurut penuturan pelaku tingkat pengecer, hampir rata-rata semua menjual dengan harga menembus angka Rp 25 ribu.

Konsumen dipusingkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar gas. Selama perayaan lebaran, selain konsumen kesulitan mencari barang, kenaikkan harga barang cukup fantastis.

''Barang betul-betul langka,'' ujar Sutiatmoko (57), konsumen gas di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Ahad (19/7). Kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram sudah sejak tiga hari sebelum perayaan lebaran.

Peredaran barang menghilang dari pasaran. Sejumlah pangkalan, agen, hingga pengecer, tidak mmempunyai stok barang.

''Sudah tiga hari sebelum lebaran, kami sudah tidak menjual gas elpiji. Hal ini lantaran di pangkalan juga tidak ada barang,'' kata Siti Aisyah (54), salah satu pemilik warung, warga Dukuh Wotan RT 02, RW )5, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.

Sejuumlah warung dan toko di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, sudah tidak menjual elpiji ukuran tiga kilogram atau 'gas melon'. Ini lantaran tidak ada distribusi di pangkalan elpiji.

Bahkan, sehari menjelang lebaran di pangkalan SPBU Pilangsari sudah kehabisan stok. Kalaupun ada toko yang menjual harga mencapai Rp 25 ribu. ''Di sini masih ada stok dua tabung. Kalau mau membayar harganya 25 ribu,'' ujar Sri Suharni (53), pemilik toko di Dukuh Murong, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Setda Kabupaten Sragen, Tugino, mengatakan, Pemkab Sragen telah mengajukan tambahan alokasi elpiji untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan saat Hari Raya Idul Fitri. Jumlah tambahan pasokan elpiji tiga kilogram mencapai 150 persen dari jumlah kebutuhan harian di wilayah Sragen tercatat 20.800 tabung perhari.

Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Distribusi Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Sragen, Joko Suranto, menambahkan, penambahan elpiji itu bahkan telah dilakukan selama bulan Ramadan.

''Kalau Ramadan memang permintaan dan kebutuhan elpiji melon meningkat, karena banyak orang yang berjualan untuk menu buka dan sahur,'' kata Joko.

Menurut Joko, saat ini Sragen memiliki sembilan agen dengan sekitar 700 pangkalan yang tersebar di 208 desa dan kelurahan yang ada di 20 kecamatan.

Joko yakin, harga gas elpiji ukuran tiga kilogram segera kembali normal. Kondisi ini akan terjadi setelah selepas perayaan lebaran nanti.

Biasa, selama lebaran kebutuhan akan bahan bakar seperti kebutuhan akan sembako. Semua orang membutuhkan. Sesuai hukum pasar, permintaan tambah banjak, stok stagnan atau tetap, harga nakal melambung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement