Sabtu 18 Jul 2015 23:00 WIB

Jarak Tempuh Cicalengka-Nagreg Via Motor Sejam

Petugas melakukan rekayasa Arus lalulintas di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat, Rabu (15/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas melakukan rekayasa Arus lalulintas di jalur selatan Jabar lintas Nagreg, Jawa Barat, Rabu (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengendara sepeda motor mengaku jarak tempuh laju kendaraannya dari Parakan Muncang atau Jalan Raya Cicalengka menuju Nagreg, Kabupaten Bandung, hampir satu jam akibat kepadatan arus kendaraan di jalur selatan Jabar itu, Sabtu (18/7).

"Saya mulai kejebak macet di Parakan Muncang sampai ke Nagreg satu jam, pakai motor, apalagi mobil," kata pengendara sepeda motor Rahmat di Nagreg, Sabtu malam.

Menurut dia, ketika situasi lalu lintas normal jarak tempuh Cicalengka-Nagreg kurang lebih 15 menit menggunakan sepeda motor.

"Macetnya parah, sampai Nagreg saja kondisinya masih seperti ini (macet)," katanya.

Kepadatan arus kendaraan sudah terjadi sejak Sabtu siang, hingga Sabtu malam situasi arus lalu lintas di Nagreg masih padat. Laju kendaraan sesekali berhenti cukup lama kemudian bergerak maju hanya beberapa meter.

Kepadatan arus kendaraan bukan hanya di Nagreg dari arah barat atau Bandung menuju timur ke Garut, tetapi arah sebaliknya juga padat.

Arus kendaraan dari arah Garut memasuki Jalan Lingkar Nagreg ke arah Bandung mengalir terus tidak terputus. "Lumayan padat dari Garut, kemudian padat lagi dari Nagreg sampai Nagrog," kata Ugi waga Bandung yang hendak pulang usai berwisata di Garut.

Ia menyampaikan selama perjalan dari Garut menuju Bandung mengalami hambatan di kawasan Warung Peuteuy, Leles dan Kadungora di Garut.

Jarak tempuh di jalur Garut menuju Bandung itu, kata dia, cukup lama karena laju kendaraan lambat bahkan sesekali berhenti.

Kepala Polisi Lalu Lintas Polres Bandung AKP Eko Munarianto mengatakan situasi lalu lintas di Nagreg tersebut sudah diantisipasi sebelumnya.

Hari kedua libur Lebaran itu, kata dia, akan banyak kendaraan yang hendak bersilaturahmi maupun mengunjungi tempat wisata.

"Akan terjadi peningkatan, namun yang mudik lokal saja dan wisata, kita sudah antisipasi dengan penggelaran personel," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement