REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak mau repot memutar, para pengunjung Monumen Nasional rela merangkak untuk melewati gerbang yang tertutup. Ada saja alasan orang melanggar aturan, ada saja cara orang melanggar aturan.
Begitulah komentar yang mungkin akan terlontar, saat melihat kelakuan para pengunjung Monumen Nasional, saat libur kedua Lebaran pada Sabtu (18/7) ini.
Mereka rela merangkak melewati bagian bawah gerbang Monumen Nasional, hanya karena tidak mau repot-repot memutar jalan untuk melewati pintu masuk Monas yang dibuka.
Empat gerbang luar yang ada di bagian selatan, barat, utara dan barat, pada hari libur kedua Lebaran memang terlihat tertutup dan tidak bisa dilewati pengunjung.
Masyarakat yang hendak memasuki kawasan Monumen Nasional, diharuskan masuk melewati pintu yang berada di bagian timur. Letaknya sendiri tidak jauh dari gerbang timur Monas di Jalan Medan Merdeka, atau tepat di belakang Halte Bus Transjakarta Monumen Nasional.
Salah seorang pedagang mie ayam yang berjualan di sekitar gerbang selatan Monumen Nasional, Asih (40), mengatakan kalau ia sudah mendengar kabar akan ada penutupan gerbang sejak beberapa hari yang lalu.
Ia juga mengaku mendengar kabar dari para petugas keamanan, kalau penutupan dilakukan agar para pengunjung tidak memarkirkan kendaraannya secara liar di depan gerbang atau di jalan raya. "Rencana udah kemarenan, katanya biar gak ada yang parkir di sini," kata dia.
Akibat kelakuan para pengunjung nakal tersebut, sejumlah pedagang tikar atau alas yang biasa menyewakan di dalam, ikut menjajakan tikarnya di luar gerbang kepada para pengunjung.
Mereka menyewakan tikar untuk sekadar menjadi alas, bagi para pengunjung yang hendak merangkak untuk melewati gerbang, lantaran tidak mau repot membawa kendaraannya kembali, untuk memutar dan melewati pintu masuk Monumen Nasional yang legal.