Sabtu 18 Jul 2015 13:47 WIB

Jokowi: Jaga Toleransi Hidup Antar Umat Beragama

Rep: edy setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh warga negara Republik Indonesia di manapun berada, termasuk di Papua, Irian Jaya, yang saat ini dilanda aksi kerusuhan, diminta untuk menjaga toleransi hidup antar umat beragama.

''Saya minta jaga tolerasi sesama warga negara, untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia,'' kata Jokowi usai membagi Sembako di Pasar Klithikan, Nataharga, Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jateng, Sabtu (18/7).

Jokowi menyesalkan kejadian kerusuhan yang menimpa warga Papua. Kejadian semacam itu tidak bakal terjadi, kalau situasi kehidupan masyarakat di sana tercipta kondusif. Oleh karena itu, masyarakat di sana perlu dibangun hidup bertoleransi bersama antar masyarakat.

Jokowi mengingatkan, negara Republik Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Plural. Didalam negeri ini, kata Presiden, banyak suku, banyak agama, banyak adat-istiadat, banyak keyakinan, banyak tradisi. Bangsa yang majemuk demikian, harus dijaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsanya.

''Bangsa yang plural demikian menjadi modal dasar untuk membangun masa depan bangsa. Tanpa adanya hidup bertoleransi antar umat bersama, adat suku, niscaya pembangunan bangsa tidak bisa terwujud. Maka, saya minta jaga itu toleransi hidup dengan sesama,'' pinta Jokowi.

Soal penyelesaian kerusuhan di Papua, Jokowi, menyerahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan. ''Negara ini, negara hukum. Sepenuhnya saya percayakan kepada aparat penegak hukum untuk memproses kasus tersebut,'' tambah Jokowi.

Polisi diminta mengusut tuntas kejadian tersebut. Pemerintah berharap, agar peristiwa yang terjadi di sana tidak melebar ke konflik dan kerusuhan yang mengatasnamakan agama.

''Kalau konflik menyangkut urusan agama, bisa melukai kehidupan umat beragama. Yang jelas, bisa mengganggu kesatuan, persatuan, kerukunan antar umat beragama,'' ujar Jokowi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement