Sabtu 18 Jul 2015 00:34 WIB

Idul Fitri Kembalinya Manusia ke Fitrahnya

Umat Muslim melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah di Masjid At-Tin, Jakarta, Jumat (17/7).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Umat Muslim melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah di Masjid At-Tin, Jakarta, Jumat (17/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,  MANADO -- Khatib Shalat Id Suleman Awad MPd mengatakan, dinamakan idul fitri karena hari raya ini melambangkan kembalinya manusia kepada fitrahnya semula.

"Manusia kembali kepada kesucian jiwa karena pada dasarnya manusia diciptakan Allah SWT dalam keadaan bersih, suci dari segala noda dan kekotoran jiwa. Manusia dilahirkan ke muka bumi dalam keadaan tidak berdosa," kata khatib di Manado, Jumat (17/7).

Dia mengatakan, salah satu didikan dalam puasa ramadhan yang baru saja dilewatkan kemarin sore adalah menjadikan manusia jujur. "Di saat puasa, kita tidak berani makan dan minum serta melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, meskipun tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya," ujarnya.

Hal ini dilakukan, lanjut dia, karena ada keyakinan Allah SWT yang memerintahkan umat berpuasa selalu mengawasi dan tidak mau membohongi diri pencipta dan diri sendiri. "Jujur adalah sifat dasar yang harus dimiliki seorang mukmin, seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab: 70-71," ujarnya.

Dalam surat tersebut disebutkan, "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."

"Kejujuran harus kita jadikan sebagai dasar dalam berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa," ajaknya.

Dalam kehidupan masyarakat dan bangsa sekarang ini, kata dia, kejujuran seperti saat berpuasa merupakan sesuatu yang diperlukan.

"Kejujuran dalam bulan ramadhan saat berpuasa itulah kejujuran sesungguhnya. Karena itu, setelah selesai berpuasa, semestinya dan seharusnya berlaku jujur, baik jujur perkataan, jujur berinteraksi dengan orang, serta jujur berjanji," ujarnya.

shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah di lapangan Sparta Tikala Manado juga dihadiri Gubernur-Wakil Gubernur Sinyo H Sarundajang dan Djouhari Kansil bersama jajaran terkait lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement