REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan, Idul Fitri bukan puncak ibadah, melainkan pondasi untuk mempertebal keimanan dan meningkatkan kualitas ibadah untuk menjalani kehidupan.
"Banyak yang beranggapan bahwa Idul Fitri adalah puncak ibadah sehingga mengabaikan ibadah lainnya, justru seharusnya menjadi awal untuk mempertebal keimanan," katanya saat menerima masyarakat di Balai Semarak, yang merupakan rumah dinas Gubernur Bengkulu di Kota Bengkulu, Jumat (17/7).
Sebelum menggelar open house Gubernur dan Wakil Gubernur Sultan Najamudin menggelar Shalat Id di Masjid Baitul Izzah yang merupakan masjid milik Pemprov Bengkulu. Gubernur bertindak selaku khatib dalam shalat yang diikuti ribuan jemaah itu.
Dalam khutbahnya, Gubernur mengajak seluruh umat Islam meningkatkan keimanan dan menjadikan Lebaran sebagai titik awal untuk meningkatkan kualitas iman. "Jangan sampai Hari Raya berakhir dan masjid kembali sepi, tapi mari kita tetap memakmurkan masjid," katanya.
Gubernur Bengkulu dijadwalkan akan menerima warga di Balai Semaral selama dua hari pada (17-18/7). Pada hari pertama dijadwalkan menerima pada kepala daerah kabupaten dan kota, dan hari kedua dikhususkan bagi masyarakat.
Sementara Wakil Gubernur Sultan Najamudin yang juga Shalat Id di Masjid Baitul Izzah mengajak seluruh warga Bengkulu untuk mewujudkan pilkada damai. "Jaga silaturahmi dan kesatuan kita dengan pilkada damai, jangan mau terhasut oleh kelompok yang tidak ingin pilkada damai," katanya.
Wagub juga menggelar open house di rumah dinas di Jalan P Natadirja dan selanjutnya melakukan silaturahim dengan keluarga besar di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.