REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PKS, Hidayat Nur Wahid mengajak jamaah shalat Idul Fitri di Masjid Agung Al Azhar untuk memerdekakan diri sebagai bentuk ketaqwaan. Sehingga dapat berkontribusi untuk kesejahteraan bangsa.
"Kita merdekakan diri agar tidak tergantung dengan yang lain. Dengan merdeka kita akan mampu menghadapi tantangan yang semakin banyak," kata Hidayat dalam khutbahnya berjudul 'Pribadi Taqwa adalah Pribadi Merdeka yang Berkontribusi Positif untuk Keberkahan dan Kesejahteraan Bangsa' yang disampaikan di depan ribuan jamaah Masjid Al Azhar, Jumat (17/7).
Hidayat berpendapat, kemerdekaan dapat menjadi salah satu modal dasar bagi masyarakat untuk meraih kesejahteraan umum. Lebih dari itu, kemerdekaan akan mampu membawa kepada kebangkitan, pencerahan dan keadilan bagi seluruh elemen dalam bingkai negara Indonesia.
Ia mengatakan Idul Fitri kali ini menjadi salah satu titik awal untuk kembali memperbaiki diri, terlebih setelah seorang individu melakukan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Terdapat individu-individu yang bahagia dan juga sedih saat Ramadhan berakhir, kata Hidayat.
"Bagi yang sedih bisa karena mereka jarang memiliki kesempatan menemui bulan Ramadhan lagi. Ada juga yang bersenang hati karena pulang kampung dan menemui sanak saudaranya," katanya.
Khutbah ini sendiri dimulai setelah jamaah melangsungkan Shalat ID yang dimulai sekitar pukul 7.00 WIB. Bertindak sebagai pemimpin sholat adalah imam Masjid Agung Al Azhar Bukhari Muslim. Shalat dilangsungkan di halaman lapang sekitar Masjid Al Azhar. Sementara untuk ruangan masjid ditutup untuk umum. Kapasitas halaman masjid dapat menampung sekitar 15-20 ribu jamaah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika