Jumat 17 Jul 2015 01:20 WIB

Warga Mudik, Sopir Angkot Menjerit

Rep: C17/ Red: Bayu Hermawan
Angkutan Kota (ilustrasi)
Foto: antaranews
Angkutan Kota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mudik lebaran merupakan tradisi yang ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bagi warga Jakarta, dengan tradisi mudik, masyarakat bisa menikmati lenggangnya jalan-jalan Ibukota yang selalu macet.

Namun tradisi mudik justru membuat supir angkutan dalam kota (Angkot) pusing tujuh keliling. Sebab pendapatan mereka sudah jauh berkurang karena penumpang sepi lantaran mudik Lebaran ke kampung halaman.

Seperti yang diungkapkan oleh Nainggolan (53), seorang sopir angkot jurusan Pulogadung-Rawa Kalong. Ia mengaku sejak dua hari lalu, tepatnya setelah para karyawan swasta maupun pegawai negeri resmi diliburkan untuk cuti Lebaran, pendapatanya turun drastis.

"Kalau hari biasa saya tuh bisa angkut ratusan penumpang dari jam 06.00 pagi sampai 10.00 malam, sekarang musim cuti Lebaran begini dapat 10 penumpang aja susahnya minta ampun," ujarnya.

Sopir Koperasi Wahana Kalpika (KWK) itu mengatakan, di saat warga mudik, pendapatannya setiap hari hanya cukup untuk menutupi biaya operasional saja.

"Sekarang, narik bolak-balik Pulogadung-Rawakalong cuma buat beli bensin," ucap pria yang sudah 23 tahun menjadi supir tersebut.

Hal senada juga di akui Achmad (33), meskipun sudah beroperasi 24 jam supir Metro Mini jurusan Pulogadung-Priok mengaku hasil yang dia dapat sangat tidak maksimal.

"Biasanya bisa ngangkut penumpang sekitar 150 sehari full  tapi dua hari ini yah sekitar 30-an. Mau gimana lagi, tukar rezeki dulu sama bus AKAP," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement