Kamis 16 Jul 2015 23:40 WIB

Takbiran, Ruas Jala Alun-Alun Yogyakarta Ditutup

Rep: C97/ Red: Karta Raharja Ucu
Sekelompok remaja memainkan alat musik rebana dalam memeriahkan malam takbiran di Jalan MA Salmun, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra/ca
Sekelompok remaja memainkan alat musik rebana dalam memeriahkan malam takbiran di Jalan MA Salmun, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gebyar malam takbiran di Yogyakarta diselenggarakan di berbagai tempat. Satu di antaranya di wilayah Jero Benteng Kasultanan Yogyakarta.

Karenanya beberapa ruas jalan di alun-alun selatan dan utara Kraton Yogyakarta ditutup hingga tengah malam. Peserta takbiran berasal dari berbagai elemen masyarakat. Dari desa, pengurus masjid, hingga institusi sekolah turut memeriahkan malam menjelang Idul Fitri ini.

Selain ditujukan untuk penyelenggaraan Gebyar Takbiran, pengamanan kedua alun-alun kraton dilakukan untuk persiapan shalat Idul Fitri, Jumat (17/6). Tampak banyak petugas kepolisian dan relawan melakukan rekayasa jalan di wilayah jero benteng. Beberapa ruas jalan ditutup dan dibuat satu arah.

Seperti di pertigaan Pasar Ngasem. Jalan ke arah barat ditutup hingga acara selesai.

Sementara petugas kepolisian dan relawan sibuk mengatur rekayasa lalu lintas, warga Jero Benteng, Ngasem, Agus (50) menuturkan gebyar takbiran selalu diselenggarakan setiap tahun. "Setiap malam takbiran pasti jalan di sini jadi satu arah. Karena banyak peserta festival gebyar takbiran yang lewat," katanya saat ditemui di depan Pasar Ngasem, Kamis (16/7).

Agus sendiri sengaja ikut menonton festival karena cucunya menjadi peserta Gebyar takbiran. Menurutnya, selain di Jero Benteng, festival malam takbiran juga dilakukan di luar benteng. "Acaranya selalu dimulai bada isa, pukul 08.30-an sampai tengah malam," paparnya.

Selain Agus, banyak masyarakat lain yang ikut menonton gebyar takbiran. Bahkan momen ini menjadi sarana hiburan tersendiri bagi warga dan wisatawan.

Menjelang pukul 21.00, jalanan di Kota Yogyakarta pun mulai dipadati masyarakat, kendaraan, dan peserta Gebyar Takbir. Berdasarkan pantauan Republika, arak-arakan festival takbiran di antaranya melewati Jalan Bantul, Jalan Parangtritis, Area Parkir Ngabean.

Adapun arak-arakan yang dibawa berupa obor, replika perahu, dan kreasi lainnya. Para peserta terus meneriakan takbir disertai dengan berbagai macam iringan musik, seperti drum band, qasidah, dan alat musik tradisional lainnya. Selain ramai dengan penampilan peserta gebyar takbiran, suasana Kota Yogyakarta semakin semarak dengan kembang api.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement