Kamis 16 Jul 2015 15:07 WIB

Kemenhub Pantau Perkembangan Sebaran Abu Vulkanik Gamalama

Rep: C14/ Red: Didi Purwadi
 Puncak Gunung Gamalama mengeluarkan asap solfatara terlihat di Ternate, Maluku Utara, Ahad (28/12).  (Antara/Widodo S. Jusuf)
Puncak Gunung Gamalama mengeluarkan asap solfatara terlihat di Ternate, Maluku Utara, Ahad (28/12). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara udara Sultan Baabullah di Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (16/7) pukul 13.14 WIT ditutup sementara. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata, hal itu disebabkan sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Gamalama yang berlokasi di Ternate.

Hingga kini, lanjut Barata, sebaran debu vulkanik yang terjadi di titik koordinat N.0048 E.12720 itu mencapai ketinggian 15 ribu kaki (ASHTAM Nomor 0108). Sebelumnya, ketinggiannya mencapai 18 ribu kaki.

"Abu vulkanik Gunung Gamalama bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 15 knot. Penutupan bandar udara berdasarkan Notam (Notice to Airmen, peringatan penerbangan) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yaitu Notam No. C0548/15," kata JA Barata dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (16/7).

Menurut Barata, peringatan penerbangan tersebut akan terus diperbaharui sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Khususnya, dari pantauan perkembangan sebaran abu vulkanik hasil aktivitas Gunung Gamalama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement